Ngaji Kitab Al-Hikam bersama KH. Asep Mukhtar Rifa’i Banjaran : Hikmah ke-4

ارح نفسك من التدبير فما قام به غيرك لا تقم به انت لنفسك

“Tenangkan/istirahatkan dirimu dari tadbir (ikut mengatur). Apa yang sudah dilakukan orang lain untukmu, maka kamu tak perlu mengusahakannya untuk dirimu. ”

Tadbir: merencanakan/mengatur urusan di masa depan disertai dgn kepastian hasilnya.

Sesungguhnya jiwa manusia akan buntu dan lelah jika harus memikirkan, apalagi memastikan, keadaan di masa depan.
Alih-alih menemukan kepastian dan jawaban, jiwa manusia malah tercerabut dari kewajiban yang sedang dan seharusnya dijalaninya.

Karena dunia, kata nabi Isa as, cuma 3 hari saja. Kata Abu Dzar, cuma tiga waktu. Dan kata guru al Ghazali, cuma tiga tarikan nafas. Yang tiga itu adalah yang lalu, yang sedang, dan yang akan. Yang lalu, tak tahu lah kita tentang nasibnya: diterima atau ditolak, menjadi baik atau buruk. Yang akan datang, juga belum jelas, belum pasti dan belum tentu u

mur ini nyampe ke sana. Yg sedang atau saat ini, inilah kewajiban kita untuk menjalaninya sebaik mungkin.
*Kita tak perlu ikut ngatur-ngatur. Ada kesan, semua ini tidak ada yang ngurus, dan ada kesan jika kita tidak ngatur, urusan jadi berantakan.

Siapa kita? Kita ini cuman makhluk, alias yang diciptakan. Ada Dzat nun di sana yang mengurus kita, peduli dengan kita, perhatian sekali. Dia terus terjaga manakala kita tidur; Dia terus mengawasi manakala kita lengah. Dia sediakan seluruh kebutuhan kita manakala kita membutuhkanya. itu, kesannya nggak ada orang yang ngurusin atau peduli sama kita. Semua sudah diatur oleh-Nya jauh sebelum semua ini mengada.
So, nggak ada pilihan lain untuk kita selain tenang hati dan jiwa sertai memperbaikinya, mengokohkannya, memberinya gizi, agar kita bisa menikmati perjalanan menuju Sang Maha Abadi.

Inget, gusti Allah ora sare.
لا تاخذه سنة ولا نوم.
semoga menjadi siang yg diberkahi.

# Banjaran, 150118