Ngaji Kitab Al-Hikam bersama KH. Asep Mukhtar Rifa’i Banjaran : Hikmah ke-44

حسن الأعمال نتائج حسن الأحوال. وحسن الأحوال من التحقق فى مقامات الإنزال

“Amal yang baik buah dari hati yang sehat. Hati yang sehat bersumber dari perwujudan level-level ujian jiwa. ”

Sepandai apapun kebusukan hati disembunyikan, toh retakan-retakannya terlihat jelas di permukaan tubuh. Dan retakannya semakin mengangga ketika prilaku menjelmakannya.

Ada biaya tinggi yang harus dikeluarkan untuk menambali retakan itu. Tapi semua itu untuk sesaat dan sementara. Ya, seperti calon pemimpin agar terpilih, ia memoles kebusukannya untuk sebuah pencitraan.

Demikian juga dengan prilaku yang baik. Ia adalah pancaran kebaikan jiwa.

Memang, untuk menjadi orang baik tidaklah gratisan, dibutuhkan pengorbanan besar dan perbekalan yang memadai. Ibarat sebuah perjalanan panjang kita harus melewati terminal-terminal sebelum sampai ke kota tujuan.

Kita harus menginjak tangga satu demi satu untuk sampai ke akhir pengabdian. Kata orang bijak bestari, terminal dan tangga itu berupa ilmu, taubat, sabar, ridho, zuhud, dll.

Tanpa itu, jiwa akan kekanak-kanakan, seperti yang dilukiskan oleh Al-Bushiri dalam Burdah-nya: ‘jiwa/nafsu seperti anak kecil, jika tidak segera disapih, selamanya menyusui. ‘ Atau seperti keledai yang tak tahu diuntung.

(07.09/210218)