Ngaji Kitab Al-Hikam bersama KH. Asep Mukhtar Rifa’i Banjaran : Hikmah ke-53
الأنوار مطايا القلوب والأسرار
“Cahaya-cahaya adalah kendaraan bagi hati dan sir”
Bagi jiwa, Cahaya itu menuntun agar tidak terpeleset. Cahaya itu menunjukan kepada kesejatian. Cahaya itu membimbing menuju kebenaran . Cahaya itu menerangi dari kegelapan. Cahaya itu menemani dalam keterasingan. Cahaya itu mengarahkan agar tak tersesat. Cahaya itu mengendalikan agar senantiasa waspada.
Cahaya itu mengajarkan kebijaksanaan dan kearifan. Cahaya itu menyelamatkan dari kehinaan. Cahaya itu menaungi dari keserakahan. Cahaya itu memayungi agar tetap mulia. Cahaya itu menangkal dari keburukan. Cahaya itu menjaga dari kebuasan.
Karena cahaya-cahaya itu adalah pancaran dari Cahaya Sejati, terhubung pada Cahaya di atas Cahaya, dan bermuara kepada Sumber Utama segala cahaya.
Kawan, kegelapan itu ada karena tidak ada cahaya. Cahaya datang, kegelapan hilang. Nyalakan selalu cahaya itu agar perjalanan senantiasa terang.
(05.41/040318)