Penguatan Aswaja Annahdliyyah Bagi Calon Pengurus Wilayah Pergunu Jawa Barat
Bandung, Calon pengurus wilayah Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jawa Barat mendapatkan pembekalan dari Katib Syuriah PBNU KH Dr Mujib Qulyubi dengan tema “Penguatan Nilai-Nilai Faham Ahlu Sunah Wal Jama’ah An-Nahdliyah dan Penegasan Komitmen Berorganisasi Calon Pengurus Pimpinan Wilayah Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jawa Barat” di Gedung PWNU Jawa Barat, Rabu, 18 Juli 2018.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 69 orang calon pengurus wilayah Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jawa Barat. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris PWNU Jawa Barat Drs H Asep Abdillah dan Ketua PW Pergunu Jawa Barat H Saepuloh.
Ketua Pergunu Jawa Barat H Saepuloh, sangat kagum dengan antusiasnya peserta mengikuti pembekalan dari Katib Syuriah PBNU KH Dr Mujib Qulyubi dengan penuh semangat mengikuti kegiatan tersebut sampai selesai sekitar jam 01.30 dini hari.
“Saya sangat berterima kasih kepada pak kyai Mujib yang berkenan untuk memberikan pembekalan kepada calon pengurus wilayah Pergunu dengan begitu semangat diikuti oleh peserta dari jam 19.30 malam sampai jam 01.30 dini hari, ini sangat luar biasa” tutur Saepuloh
Lebih lanjut Saepuloh menjelaskan bahwa kegiatan pembekalan ini diharapkan dapat menguatkan pemahaman ideologi Aswaja bagi calon pengurus Pergunu Jawa Barat, sehingga betul-betul memahami apa itu Aswaja Annahdliyyah serta dapat membangun komitmen positif dalam upaya membangun Pergunu Jawa Barat.
Sementara itu, Kyai Mujib menjelaskan bahwa pentingnya Pergunu dalam upaya menangkal radikalisme di kalangan pelajar dan mahasiswa.
“Dari beberapa hasil penelitian, seperti LIPI dalam diskusi pada Kamis, tanggal 18/02/2016 menyatakan bahwa anak muda makin mengalami radikalisme secara ideologis dan makin tak toleran serta perguruan tinggi banyak dikuasai oleh kelompok garis keras” tutur Kyai Mujib
Lebih lanjut Kyai Mujib berharap, guru-guru yang tergabung dalam Pergunu apalagi pengurus Pergunu harus bisa mensosialisasikan Islam toleran dan faham kebangsaan kepada peserta didik.
“Kita harus berperan dalam upaya mencegah peserta didik dari provokasi dan mencegah mereka dari keterlibatan aksi kekerasan dan intoleran” tutur Kyai Mujib