Perempuan Hebat Melahirkan Generasi tanpa Radikalisme dan Intoleran
Kota Banjar, NU Online
Sebagai sebuah organisasi kepemudaan dituntut harus mempunyai regenerasi, oleh karena itu Fatayat NU Kota Banjar Jawa Barat mengadakan Latihan Kepemimpinan Dasar (LKD) guna mencetak kader-kader yang militan.
Hal tersebut disampaikan oleh Pengurus Cabang Fatayat NU Kota Banjar di sela-sela acara LKD angkatan ke-2 dan dialog publik dengan tema Perempuan hebat melahirkan generasi tanpa radikalisme dan intoleran.
Kegiatan tersebut juga dalam rangka Harlah Fatayat NU ke-68 yang diadakan oleh Pengurus Cabang Fatayat NU Kota Banjar yang berlokasi di Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama PCNU Kota Banjar, Selasa (29/5).
Hadir sebagai pemateri PCNU Kota Banjar Muhammad Gun Gun Gunawan Abdul Jawad usai acara kepada NU Online menyampaikan, kader NU dalam hal ini Fatayat yang notabene adalah kaum hawa diharapkan dapat membimbing generasi penerus bangsa supaya jauh dari paham radikalisme.
Bahwa sebagai kader NU harus mengantarkan tunas bangsa supaya menjadi mercusuar dunia. Karena untuk memajukan Republik Indonesia membutuhkan banyak komponen, salah satunya sumber daya manusia yang cerdas.
“Bimbing anak-anak supaya menjadi orang yang cerdas,” ungkapnya.
Selanjutnya Jawad berharap dengan diadakannya acara LKD dapat memicu para pemudi untuk ikut organisasi Fatayat. Hal tersebut merupakan pembentukan generasi penerus bangsa yang hebat dan jauh dari kalangan sumbu pendek.
“Sehingga dapat membentuk generasi yang cerdas dan dapat memilah mana yang baik dan mana yang salah. Semoga para pemudi ikut serta dalam organisasi Fatayat, agar terhindar dari kalangan sumbu pendek,” tukasnya.
Kasat Intelkam Polres Kota Banjar AKP Rusdiyanto menyampaikan bahwa acara yang berlangsung adalah kegiatan yang sangat strategis. Karena peran perempuan dalam mendidik anak supaya terjauh dari paham radikalisme dan intoleran sangatlah penting. Sehingga sebagai perempuan dan seorang ibu harus mengerti bahayanya paham intoleran.
“Didik generasi penerus bangsa untuk jauh dari paham radikalisme,” katanya.
AKP Rusdiyanto menghimbau kepada masyarakat untuk mengantisipasi sejak dini gerakan radikal. Salah satunya aktif bersosialisasi dengan warga setempat supaya mengetahui keadaan sekitar dan dapat menerima perbedaan. “Junjung tinggi nilai toleransi dan saling menghargai antar sesama,” pungkasnya. (Wahyu Akanam/Muiz)
Sumber : NU Online