Pergunu Jabar Gelar Diklat Pengajaran Bahasa Arab Metode Fitrah
Pengurus Wilayah Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jawa Barat bekerja sama dengan Irsyad Trust Limited Singapore menyelenggarakan pelatihan pengajaran bahasa arab dengan metode fitrah angkatan kedua.
Kegiatan tersebut diselenggarakan selama tiga hari dimulai pada tanggal 29 September 2017 sampai dengan 1 oktober 2017 di Kampus AMIK YPAT Purwakarta Jalan Ibrahim Singadilaga No 42, Nagri Kaler, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Kegiatan tersebut dikuti oleh 40 orang guru bahasa arab. Turut hadir dalam pembukaan kegiatan tersebut H Saepuloh (Sekeretaris Pergunu Jawa Barat), KH Akhfas Fauzi (Katib Syuriah PCNU Purwakarta), dan KH Jhon Dien (Ketua MUI Purwakarta).
Sementara itu yang menjadi instruktur dalam pelatihan tersebut adalah H Bukhori, lulusan Mesir dan pernah menjabat sebagai Ketua PCINU Mesir serta H Dwi Handoko yang juga dosen STAINU Jakarta.
Dalam sambutannya, Sekretaris Pergunu Jabar Saepuloh menjelaskan bahwa kegiatan pelatihan pengajaran bahasa arab dengan metode fitrah ini bertujuan untuk Mengenalkan metode Fitrah ke Sekolah/Madrasah dan Pesantren, memasyarakatkan pengajaran bahasa Arab yang komprehensif dan mudah.
“Kita ingin mengenalkan kepada guru-guru bahasa salah satu metode dalam pengajaran bahasa arab, yaitu fitrah sebagai sebuah metode yang komprehensif dan mudah serta menyenangkan sesuai dengan kultur asia,” tutur Saepuloh.
Lebih lanjut, Saepuloh meminta semua pesertaengikuti kegiatan dengan maksimal dan dapat memyampaikan kepada guru-guru bahasa arab lainnya.
“Saya minta semua peserta mengikuti kegiatan pelatohan ini dengan sungguh-sungguh sehingga benar-benar menguasai metode fitah ini. Saya harap bapak/ibu bisa menyampaikan kepada guru-guru di sekolah/madrasahnya masing-masing,” jelas Saepuloh.
Sementara itu, Bukhori menjelaskan bahwa metode fitrah merupakan revolusi pengajaran bahasa Arab bagi non-Arab dengan sistem pengajaran bahasa Arab mudah, menyenangkan, atraktif berbasis multimedia. Sudah di uji coba di sekolah Singapore, Malaysia, Thailand, dan Indonesia.
Lebih lanjut dia menjelaskan, dengan tanpa meninggalkan dunia anak, metode fitrah didesain dengan konten berbahasa Arab Fushah, namun bisa diajarkan dengan lagu-lagu anak Indonesia. Sehingga anak akan mencintai Bahasa Arab dengan metode ini. (Red: Fathoni)
Sumber : NU Online