PERGUNU Siap Sinergis Perangi Hoax dan Radikalisme dengan Aparat
Majalengka – Merebaknya hoax atau berita bohong masyarakat melalui media sosial yang terkadang bisa memecah persatuan dan kesatuan masyarakat terlebih dikahawtirkan menimbulkan munculnya radikalisme menjadi perhatian khusus kalangan pendidik di Majalengka. Hal ini diungkapkan oleh salah seorang Pengurus Wilayah Persatuan Guru Nahladtul Ulama (PW PERGUNU) Jawa Barat, Leny Sri Wahyuni, M.Hum usai dirinya beserta jajaran PC PERGUNU Majalengka bertemu dengan Kapolres Majalengka, AKBP. Mariyono, S.IK. M.Si di Mapolres Majalengka, (18/3).
Lebih lanjut Leny biasa perempuan ini disapa mengatakan bahwa para pendidik khususnya guru di lingkungan NU akan konsen memberikan pendidikan yang positif terhadap anak didik dalam penggunaan gadget maupun berselancar didunia maya. “Saat ini dalam rangka mengantisipasi timbulnya penyalahgunaan gadget dan medsos dikalangan pelajar, maka kami para guru yang berada di lingkungan NU akan terus mendidik anak-anak disekolah-sekolah maupun lembaga pendidikan lainnya untuk mampu menggunakan alat teknologi dengan bijak. Contohnya himbauan kepada para orang tua untuk memberikan pembatasan penggunaan gadget dikalangan pelajar”, ungkapnya.
Selain itu, Ia pun mengungkapkan kehadirannya ke mapolres Majalengka untuk bertemu dengan kapolres dalam rangka shilaturrahmi dan menjalin sinergitas gerakan dalam upaya menangkal sekaligus memberantas hoax dan radikalisme dikalangan pelajar khususnya di wilayah Majalengka.
“Tadi, kita berbincang dengan Pak Kapolres untuk bersinergis mengadakan agenda-agenda dan gerakan bersama pemberantasan serta penangkalan hoax dan radikalisme di kalangan pelajar. Dan Alhamdulillah, Pak Kapolres menyambut dengan baik”, ungkap perempuan kandidat Doctoral ini.
Senada dengan Leny, Ketua PAC PERGUNU Maja, Endin Muhtadin mengatakan saat ini penggunaan gadget dan medsos dikalangan pelajar memang sudah mengkhawatirkan sehingga perlu adanya kontrol bersama dari seluruh pihak dalam rangka memberikan keselamatan bagi anak-anak kita semua untuk tidak terpengaruh berita hoax dan ajakan radikalisme. “Kita ingin anak-anak kita berada dalan trek yang benar dengan gadget yang dipegangnya, karena itu pengawasan dan kontrol yang ketat dari semua pihak khususnya para guru dan orang tua”, katanya.
Ia pun menambahkan dampak berita hoax akan mempengaruhi sikap dan pendirian para pelajar dalam aplikasi atau menilai sesuatu sehari-harinya, oleh karenanya mari jangan biarkan anak-anak kita terlena dengan penggunaan gadget dan berselancar di dunia maya yang tiada batas.
“Kontrol yang kuat dari semuanya akan membatasi anak-anak kita terjerumus akibat berita hoax maupun melakukan aksi-aksi radikalisme. Mari sudah saatnya kita kontrol sama-sama”, ajaknya.
Ia pun mengungkapkan rasa terimakasihnya terhadap Bapak Kapolres yang sudah menyambut keinginan para guru NU di Majalengka untuk brsinergis melawan hoax dan radikalisme di wilayah Majalengka. ”
Tentunya dengan adanya kesiapan Bapak Kapolres Majalengka dalam bersinergis melawan hoax dan radikalisme menjadi kebanggaan bagi kami dikalangan guru-guru NU. Ke depan mudah-mudahan ada kegiatan bersama antara kami dengan pihak Polres Majalengka”, harap pria yang juga menjabat Wakil Kepala Sekolah di MTs Maarif Cikedung ini dengan penuh harap. (Aan)