Perjamuan dan Keberkahan
Bambang Melga Suprayogi M.Sn – Perjamuan adalah beristiwa sakral, dimana berkumpul banyak orang untuk menikmati suatu hidangan yang dinikmati bersama sama.
Untuk saudara kita yang beragam Nasrani, ada dikenal istilah perjamuan terakhir, perjamuan Kudus, “The last Supper.”
Dimana saat itu Baginda Nabi Isa, bersama para sahabatnya, melakukan makan bersama, dengan jamuan yang dihidangkan Allah, spesial, didatangkan jamuan itu, dari perbendaharaan khusus dapur sorga, yang para koki,dan chief nya adalah malaikat terampil yang terlatih, sudah mendapat sertifikasi khusus, untuk menangani hidangan hidangannya, para penghuni surga….luarbiasa👍
Apa yang terjadi dari peristiwa makan bersama itu ?
Nah yang terbangun dari acara makan bersama itu, adanya kedekatan batin, hati tertaut dengan hati lainnya, sehingga hubungan ke akraban terbangun lebih intens.
Adanya interaksi aktif, sehingga pikiran-pikiran negatif tidak mampu menempel menjadi parasit😁
Keimanan para sahabat Nabi Isa bertambah…. keyakinan mereka menguat.
Semua bergembira dalam acara makan bersama itu, semua bersuka cita, ada keriangan dalam canda dan tawa, seperti halnya kalo kita orang Sunda, sedang mengadakan “botram !!😁”
Ada yang Soo merasa riweh paciweh, getol sendiri, cape sendiri, tapi semua merasa asik asik saja…😀
Mereka menyiapkan hidangan botram, untuk tujuan di makan bersama sama, ngariung mungpulung, menikmati anu di pika suka…. Alhamdulillah !
Kata orang Jawa mah, “mangan ora mangan kang penting ngumpul😁”
Hayooo akui, bukankah ini asik ?
😁😁😁😁
Lihat apa yang terjadi untuk memanjakan urusan perutnya orang Sunda, dalam acara kreatif yang dinamakan “botram..!” Itu.
Lihat wajah wajah yang berkumpul disana.
Lihat bahasa tubuh yang bisa kita saksikan.
Lihat ekspresi wajah yang sangat natural…
Di peristiwa itu, kita tak melihat adanya kesedihan.
Apalagi kemuramdurjaan.
Semua gembira, suasana terbangun ceria, hidup bersama disana seperti menemukan nyawanya.
Hidup ternyata lebih hidup, dengan acara makan bersama itu😁
Nah kalo itu di jaman kita, sekarang ini, kegiatan makan, menjadi kegiatan yang menyenangkan…😁
Lantas, bagaimana suasana makan bersama jaman Nabi ?
Apa ada bedanya ?
yaaa…nabi pun melakukan hal yang sama seperti cara yang dilakukan orang Sunda dalam hal makan bersama, dengan yang disebut, “Botram itu!”
Nah ini yang jarang diulas !!
Memang berkumpulnya nabi, dengan para sahabat, hanya untuk bicara bicara masalah serius saja !!
Atau hanya urusan menyampailan persoalan shering ilmu saja ?
Oh ternyata tidak seperti itu robusta !! 😁
Eh, tidak seperti itu Ferguso hahaha🤭🤭
Nah, Nabi ternyata membangun kebersamaan dan keeratan batin dengan para sahabat, melalui jalur diplomasi makan makan bersama…😁👍👍
Malah cara mengajak makan pun, cara Nabi mengejutkan si empunya Rumah, Tuan rumah yang menyediakan jamuannya😁
Coba ada yang berani menyanggah apa yang saya tulis ini ?
Artinya apa?
Dakwah Nabi itu kreatif, berdakwahlah beliau, melalui cara, lewat jalur dakwah mengisi perut dengan makan makan😁
Ingat ketika nabi mempersiapkan parit untuk perang Khandaq, dan para sahabat saking kelaparannya mengikatkan batu pada perut mereka sebagai penganjal…
Lalu Nabi di datangi sahabatnya, Jabir, bermaksud ingin membantu agar Nabi bisa menemukan makan dan tidak kelaparan.
Setelah meminta izin pulang pada Nabi, untuk menemui istrinya, sahabat Jabir ini lalu pergi menyiapkan makanan olehan dari gandum dan menyembelih seekor domba kecil.
Nabi diminta datang ke rumah Jabir, sambil Jabir membisiki, makan yang ia buat hanya cukup untuk menjamu sedikit orang, dan utamanya ia siapkan itu hanya untuk Nabi saja.
Lalu ….
Apa yang di lakukan Nabi.
Nabi malah mengundang, dan mengajak seluruh sahabat yang berjumlah 1000 orang untuk datang ke rumah Jabir.
Masyaallah….dasyat sekali.
Sungguh yang Nabi perbuat itu sangat membuat khawatir Jabir dan Istri, bagaimana bisa 1000 orang bisa menyantap hidangan yang diperkirakan hanya cukup di nikmati 4orang saja.
Ternyata apa yang dimasak sahabat Jabir, masakannya, bisa menjadi jamuan yang mampu dinikmati oleh 1000 sahabat nabi yang datang…. subhanallah 🧐
Bayangkan 1000 orang berkumpul !!
Lalu mereka bisa makan-makanan enak, roti gandum dan kari daging domba muda…
Masyaallah….penulis jadi pengen makan juga ini🤭🤭😁
Keramaian acara botram ala nabi yang besar-besaran ini, sungguh sangat spektakuler!!
Jika kita mampu membayangkan saat itu, kita bisa merasakan, bagaimana kebahagian, rasa suka cita, dan cinta luarbiasa dari sahabat pada Nabi, itu memancar dari wajah wajah lelah para sahabat, yang terpuaskan dengan bisa kenyang bersama, dari sebelumnya, perut mereka diganjal semua dengan batu… sebagai pengganjal rasa lapar😀
Subhanallah!!
Seperti mata air, yang memancarkan air yang tak ada habis habisnya… kari dan roti Gandum yang dimakan oleh semua sahabat tak ada habis-habisnya !!
Kari dikuali si sahabat, ternyata tak pernah berkurang!
Dan roti yang diambilpun sama, jumlahnya tetap seperti semula.
Yaaa berkat ke ikhlasan Jabir dan Istri, Nabi dan para Sahabat bisa Kenyang bersama, makan bersama, dan kumpul dalam suasana ceria, ditambah keimanan yang akhirnya menjadi kokoh dan ketaqwaan padaNya yang semakin menguat.
Nahhh…
Hal berbeda bisa terjadi itu pada kita…
Jika masakan yang dibuat istri kita itu, ia masak, dan dihidangkan hasil akhirnya untuk kita !
Maka, makan lahaplah kita, baru makan sekali, eh makanannya langsung habis…😁
Padahalkan kita ini, masih mau nambah lagi karena kurang kenyang😁
Proteslah kita ke Istri,”Bagaimana ini sayang, ayah mau nambah, ko yang ayah mau tak bersisa ?”
Kata kita pada istri tercinta, dengan penuh harap.
Sang Istri lantas menjawab,” bagaimana mau bisa nambah!! ayah ngasih uang belanja aja tak pernah lebih..!!”
Ahhay, sadarlah kita, dunia bagai bergetar😁….Suara hati istri kita bagai petir di siang bolong😁😁
Bagaimana mau dapat kebarokahan seperti kebarohan pada makanan sahabat Jabir, jika untuk menambah uang belanja istri kita saja, kita ko masih pikir-pikir😁😁
Maka berbahagialah, Abah Oman…😁
setiap kita datang, para tim PD DMI bertandang ke Pangalengan, daerah otoritanya…
Dengan cekatan sebelum kita datang, Abah Oman sudah potong ayam dan manggang Ikan emas hasil budidaya nya….
Sungguh barokah perjamuan Abah Oman dalam menghormati Tamu yang akan datang😁
Seperti halnya sahabat Jabir yang memiliki domba untuk di buat perjamuan…
Abah Omanpun sama, beliau memiliki kolam ikan,dan Ayam, yang anehnya, ketika kita datang bertamu, sampai beberapa kali, ayam dan ikannya tak pernah habis untuk ia sembelih, dan ia ambil, untuk dihidangkan, subhanallah….
Sungguh Abah Oman ini sangat mulia, dan layak ia di contoh oleh kita semua, kebaikan sangat menggetarkan DMI…🤭
Alih -alih kita kepangalengan mau tempat lain, pulangnya pasti bertandang ke rumah Abah Kita ini😁
Dan untuk Mas Bayu, sekretaris PD. DMI utamanya, penulis berpesan, galilah ilmu pangaweruh Abah Oman, khususnya di bab keikhlasan, hilang ayam dan hilang ikan🤭😁
Bagi Abah itu tak seberapa insyaallah…!!
Karena Adanya Ayam dan Ikan yang ia korbankan, mampu menarik rezeki datangnya para tamu yang bisa menyemarakan kediamannya yang biasanya sepi, dan sunyi itu😁😁🤭
Alhamdulillah…semoga kedatangan kita para tamu tamu Abah, bisa membuatnya bahagia, dan kitapun bisa tersenyum gembira….amin amin ya rabbal Alamin🤲🤲🤲🤲
Semoga bermanfaat.
Bambang Melga Suprayogi M.Sn