Pertama dalam Sejarah, ‘Ya Lal Wathan’ Menggema di Istana Merdeka
Jakarta, NU Online
Lagu “Ya Lal Wathan” menggema di Istana Merdeka, Rabu (11/7) sore tadi. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya. Lagu karya pendiri NU KH Abdul Wahab Chasbullah tersebut berisi syair berbahasa Arab tentang semangat mencitai tanah air.
“Baru kali ini, saya mendengar (lagu ‘Ya Lal Wathan’) di istana,” kata Presiden Joko Widodo sebelum membuka secara resmi kegiatan Kongres V Jamiyyatul Qurra wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU) dan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional dan Internasional di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu (11/7).
Biasanya, kata Presiden, yang terdengar hanyalah lagu Indonesia Raya saja. Sebelumnya, ia selalu mendengar lagu “Ya Lal Wathan” di pondok-pondok pesantren saat ia berkunjung.
Selain “Ya Lal Wathan”, lagu mars JQHNU juga menggema di tempat tersebut.
Presiden Jokowi membuka kegiatan tersebut secara resmi dengan pemukulan gong. Ia didampingi oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban Din Syamsuddin, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj, dan Ketua Umum JQHNU KH Abdul Muhaimin Zen.
Pada kesempatan tersebut, hadir pula jajaran menteri Kabinet Kerja, Kapolri Jend Pol Muhammad Tito Karnavian, dan perwakilan lembaga dan badan otonom Nahdlatul Ulama.
Kegiatan itu juga dihadiri oleh Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat KH Hasan Nuri Hidayatullah, tuan rumah penyelenggaraan Kongres V Jamiyyatul Qurra wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU) dan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional yang bakal digelar di Karawang. (Syakir NF/Mahbib)
Sumber : NU Online