The news is by your side.

Rugikan Ribuan Madrasah Sore, LP Ma’arif NU Minta Mendikbud Diganti

Jakarta, NU Online
Ketua Pengurus Pusat Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama H. Arifin Junaidi menegaskan pihaknya memiliki madrasah formal sejumlah 48 ribu. Menurut dia, murid dan guru lembaga tersebut menolak kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Sekolah 5 Hari.
“Jika kebijakan ini dipaksakan, Prgunu (Persatuan Guru Nahdlatul Ulama) dan Ma’arif akan datang ke Jakarta,” ungkapnya pada konferensi bersama Pengurus Besar PBNU menyikapi kebijakan Sekolah 5 Hari di gedung PBNU, Jakarta, Kamis (15/6).
Karena, menurut laporan yang diterima dari lembaga-lembaga M’arif di daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, Makassar, Banjarmasin, Maluku, kebijakan tersebut sangat merasahkan.
“Saya telah berkomunikasi dengan LP Ma’arif di Makassar, di Banjarmasin; terjadi keresahan yang luar biasa kebijakan Mendikbud ini,” katanya.
Ia menambahkan, sebelumnya Mendikbud akan membuat kebijakan Full Day School (FDS). Kemudian diubah menjadi kebijakan Sekolah Lima Hari dengan belajar selama 8 jam sehari. Ini adalah kebijakan yang sama saja, beda nama.
“Mendikbud telah bikin gaduh. Kami meminta Presiden untuk menggantinya,” tegasnya.
Arifin menambahkan, di luar 48 ribu madrasah di bawah LP Ma’arif terdapat 70 ribu Madrasah Diniyah Takmiliyah yang waktu belajarnya sore hari. Dengan demikian, kebijakan tersebut akan 7 juta murid Madrasah Diniyah Takmiliyah tersebut. (Abdullah Alawi)
Sumber : NU Online

Buku lain :

  • Antara Mbah Cholil Baureno dan Bojonegoro. Kontak pembelian : 0895 2851 2664 . Link resensi, klik.
  • Konspirasi Yahudi dan Rungkadnya Dinasti Ba’alwi. Kontak pembelian dan bedah buku : 0812 6143 8585. Link resensi, klik.
Leave A Reply

Your email address will not be published.