Shasha: Saya Nyaman Bergaul dan Dekat dengan Nahdlatul Ulama
Suara Toleransi yang merupakan sebuah gerakan menyuarakan toleransi yang diinisiasi oleh Gerakan Pemuda Ansor Kota Depok untuk pertama kalinya mengadakan acara diskusi secara daring.
Kegiatan tersebut diselenggarakan Sabtu, 21 Oktober 2023 dengan tajuk Road to Festival Suara Toleransi Part 1 yang bertema SARING DULU SEBELUM SHARING.
Menghadirkan beberapa narasumber diantaranya Ketua GP Ansor Kota Depok Muhammad Kahfi, Penggagas Suara Toleransi Febryansah dan Mahasiswi Pascasarjana Universitas Indonesia Vanessa Shania.
Vanessa Shania yang akrab dipanggil Shasha membawakan tema Marginalisasi; sebuah sikap dan tindakan mengikis toleransi.
Sebagai gadis Tionghoa yang selama lima tahun terakhir bergaul akrab dengan aktivis NU, Shasha menyadari betul bahwa adanya marginalisasi baik karena berlatar ras, agama, suku atau lainnya harus dieliminir dari kehidupan berbangsa.
Dalam pemaparannya dia mengungkap empat karakter utama Nahdlatul Ulama yaitu sikap tawasuth (moderat), tawazun (menjaga keseimbangan), i’tidal (bersikap adil) dan tasamuh (mempromosikan toleransi).
Bagi Shasha, yang saat ini sebagai Ketua Angkatan Mahasiswa Magister Kenotariatan UI Angkatan Ganjil 2023, keempat karakter utama NU tersebut sangat penting untuk diperkuat untuk menghilangkan marginalisasi di tengah kehidupan masyarakat.
Dia mengutip perkataan Gus Dur “Kesetaraan meniscayakan adanya perlakuan yang adil, hubungan yang sederajat, ketiadaan diskriminasi dan subordinasi serta marginalisasi dalam masyarakat.
Gadis kelahiran Bandung 23 tahun yang lalu itu merasa bahwa selama ini Nahdlatul Ulama mempraktekkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan.
Terbukti selama bergaul di lingkungan PWNU Jawa Barat sejak dia masih duduk di bangku SMA dia merasa dekat sekali dengan NU walaupun dia berasal dari latar belakang agama yang berbeda dan etnis Tionghoa. Bahkan menurutnya hingga saat ini ketika lanjut S-2 di UI Depok pun diterima dengan baik oleh pengurus PCNU Kota Depok.
“Saya nyaman bergaul dan dekat dengan Nahdlatul Ulama.” ujar gadis cantik yang bercita-cita menjadi notaris ternama itu.