Siapa yang dapat Membocorkan Puasamu seperti Puasa Orang Munafik ?
اَلْحَمْدُ ِلله ِاَّلذِيْ جعل
رمضان، شهر الصيام وجعل شهرالنعمه،
و بِنِعْمَةِ اْلإ ِ يْمَانِ وَاْلإِسْلاَمِ وَ بِشَرِيْعَةِ نَبِيِّنَامُحَمَّدٍ صَلىَّ الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ ،
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَه إلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أَنَّ سيد نا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَِّبيِّّ اْلأُ مِّي
ِّ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ وَجَمِيْعِ أُمَّتِهِ وسَلَّم َأَمَابَعْدُ : فَيَاعِبَادَالله أُوْصِيْكُمْ وَاِيَايَّ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ
وَافْعَلُوا الْخَيْرَاتِ وَاجْتَنِبُوا السَّيِّئَاتِ لَعَلَكُمْ تُفْلِحُوْنَ.
Sidang Sholat Jumat Yang Mengharapkan Ridlo Allah
Khutbah saat ini menurunkan judul
“Siapa yang dapat Membocorkan Puasamu seperti Puasa Orang Munafik?”
Romadhon adalah bulan mulia, sehingga banyak keistimewaan yang ada di dalamnya. Para sahabat Nabi, kemudian tabi’in, seterusnya sampai ulama salaf, menunggu Romadhon sampai setahun lamanya. Mereka khawatir tidak jumpa Romadhon lagi. Adakah perasaan orang zaman now seperti itu? Apa indikatornya?
Manusia tidak ubahnya seperti mesin pabrik, kendaraan atau benda elektronik lainnya yang memerlukan service atau perbaikan rutin. Manusia juga membutuhkan ruang istirahat seperti benda tersebut. Anggota badan yang diperdayakan sehari 24 jam, sebulan, dua bulan sampai setahun, tentu akan mengalami masa jenuh, bahkan berakibat kerusakan anggota badannya.
Oleh karena itu, Allah menurunkan sifat rohim atau kasih sayang kepada hamba-Nya dengan cara “memaksa”-nya berpuasa. Nuansa puasa khusus ini hanya ada pada Romadhon dan arahnya seperti memaksa hamba-Nya. Sedemikian luar biasa. Padahal itu bentuk kasih sayang yang sangat mendalam. Kasih sayang Allah kepada hamba-Nya tiada terlukiskan oleh apa pun, di antaranya dengan memanggil nama
” ya_ ayyuhalladzi_na a_manu_”
Itu panggilan khusus sebagai calon penghuni sorga.
Kedua: “wa ana_ ajzi”
Yang berati Allah-lah yang akan memberi remunerasi dengan bonus-bonusnya. Siapa pun tidak bakal tahu, berapa jumlah masing-masingnya.
Kemudian manfaat yang terkandung bagi yang menjalankan puasa sangat luar biasa. Bayangkan, bila mesin yang terdapat dalam struktur tubuh manusia yang dibalut kulit dan daging serta disambungkan melalui otot-otot dengan aliran darahnya tidak diistirahatkan. Kontraksi tubuh, ketegangan urat syaraf dan penggumpalam kotoran, terutama pada usus dan aliran darah. Kondisi fisik manusia tersebut bukan hanya menumbuhkan penyakit jasmani, tapi juga sangat berpeluang menimbulkan penyakit rohani, seperti: cepat emosional dan mudah mengklaim dirinya yang paling benar, serta sering memaksakan kemauannya pada orang lain.
Tindak kriminal (fisik) dan penyebar hoax (psikis) merupakan bagian dari ketidakbebasan struktur tubuh yang ada di dalamnya.
Rosulullah memberitahu
ْ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
Siapa yang belum mampu, hendaklah ia berpuasa karena hal itu akan lebih bisa meredakan gejolaknya” (Fath al-Barri hadits no. 5065)
Itu puasa dalam arti umum, tapi dapat menahan gejolak nafsu. Tentu saja nafsu yang liar, karena nafsu yang liar adalah sumber dari kejahatan. Kejahatan meski disembunyikan, namun akan dapat terungkap juga. Bila tidak di dunia, pasti di akhirat.
Sebenarnya dalam hati kecil pelaku kejahatan, pasti mengakui tentang kejahatan dirinya. Zaman now, polisi juga dapat mengetahui pelaku kejahatan dalam tempo singkat (baik menggunakan cara introgasi maupun investigasi), apalagi Allah.
بَلِ الإنْسَانُ عَلَى نَفْسِهِ بَصِيرَةٌ وَلَوْ أَلْقَى مَعَاذِيرَهُ
Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri, meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya. (al-Qiyamah 14-15)
Sidang Sholat Jumat Yang Allah Muliakan
Sebenarnya manusia tahu setiap perbuatan yg pernah dilakukannya. Meskipun dengan kepura-puraan menutupi dan beragam argumen. Sampai-sampai berbohong. Argumtasi untuk menutupi kebohongan dibantah oleh al-Qur’an, meski dengan sumpah dan bersedia buka pakaian.
اقْرَأْ كِتابَكَ كَفى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيباً
Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu (al-Isra 14).
Dilukiskan dalam Tafsir ibn Katsir, “Apabila engkau berkeinginan, demi Allah, engkau akan melihatnya dalam keadaan melihat semua aib orang lain dari dosa-dosa mereka, sedangkan dia melupakan dosa-dosanya sendiri.
Dikatakan pula di dalam kitab Injil disebutkan, “Hai anak Adam, engkau melihat tahi mata yang ada di mata saudaramu, sedangkan engkau tidak melihat yang lebih parah daripada itu di matamu !”
Lalu mereka menyerah diri (sambil berkata), “Kami sekali-kali tidak ada mengerjakan sesuatu kejahatan pun.” (An-Nahl 28) Juga ucapan mereka yang diceritakan oleh Allah melalui firman-Nya: Demi Allah, Tuhan kami, tiadalah kami mempersekutukan Allah. (Al-An’am 23)
Kedustaan orang munafik tersebut dilukiskan sama dengan kedustaan orang musyrik.
Hadirin Jemaah Jumat Rohimakumullah
Kesimpulan pada khutbah pertama yang dapat dijadikan pelajaran adalah:
a. Inti dari puasa adalah awalnya menahan makan (lihat hadis al-Bukhori 1945)
b. Banyak makan akan menimbun syahwat (lihat hadits al-Bukhori 5065).
c. Syahwat yang liar akan menyuburkan tindak kriminal.
وَمَآ أُبَرِّئُ نَفْسِىٓ ۚ
إِنَّ ٱلنَّفْسَ لَأَمَّارَةٌۢ بِٱلسُّوٓءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّىٓ ۚ إِنَّ رَبِّى غَفُورٌۭ رَّحِيمٌۭ
Aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.(Yusuf 12:53).
Khotib mengajak hadirin yang berada di mesjid dan kaum Mukmin yang setia mendengar suara khotbah ini, marilah memperbaharui keimanan dan meningkatkan kualitas takwa. Tujuan tiada lain taqorub kepada Allah, sehingga perasaan kita sama dengan para sahabat, tabi’in, pengikut tabi’in seterusnya seperti ulama salaf yang merindukan Romadhon.
Allahu A’lam
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ
فِيْ اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُمْ ِبمَا ِفيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذكْر ِالْحَكِيْمِ
وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ
**Khutbah 2**
َّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ.
َاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ
وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
اَمَّا بَعْدُ: فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى
وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِك
َ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُم
َّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْر ٍوَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى
وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ
وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْن
َاَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ
اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.
اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ
مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً
وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً
يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ.
رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا
وَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ
[ Dibaca minimal 15 kali, agar saat membaca teks di depan jemaah tidak kaku ]
##### butuh naskah premium? WA 0895397876364