Ratusan Kiai NU Ikuti Pengkaderan
Majalengka – Pemandangan yang mungkin terlihat unik, manakala ratusan kiai mengikuti pendidikan dan pengkaderan yang dikemas dalam Acara Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) diselenggarakan oleh Pengurus Cabang NU Kabupaten Majalengka.
Ketua Pengurus Cabang NU (PC NU) Kabupaten Majalengka dalam sambutan pada Acara Pembukaan MK NU mengatakan, “Madrasah Kader NU ini diikuti oleh seluruh pengurus cabang, Perwakilan Majelis Wakil Cabang (MWC), Badan Otonom, Lembaga dan Lajnah NU Majalengka. “Kuota yang kita sediakan 100 orang peserta yang terdiri dari semua unsur kepengurusan di NU”, katanya di Pondok Pesantren Al Mizan (Jum’at, 4/5).
Ia juga menambahkan dalam akhir kepengurusannya ingin memberikan sesuatu yang berkesan dan memenuhi kewajiban organisasi dengan mengadakan acara pengkaderan formal seperti MKNU. “Kepengurusan PC NU periode kepeminpinan saya ini akan berakhir, sehingga saya ingin husnul khotimah dalam berorganisasi dengan mewujudkan adanya pengkaderan formal seperti MKNU ini”, tambahnya.
Kiai kharismatik ini mengakhiri sambutannya dengan berharap MKNU bisa diikuti oleh peserta dengan baik dan disiplin agar apa yang nanti disampaikan oleh nara sumber bisa menjadi nilai positif bagi perkembangan NU ke depannya. “Mohon maaf, walaupun para bapak ini mayoritas para kiai dan tokoh masyarakat untuk 2 hari ke depan agar mengikuti MKNU ini dengan baik. Ibaratnya bapak-bapak ini sedang pesantren kembali dengan segala keterbatasan fasilitas dan kedisiplinan waktu”, pungkasnya.
Ditempat yang sama tuan rumah acara, KH. Maman Imanulhaq yang didaulat memberikan sambutan juga mengatakan sebagai tuan rumah mengucapkan selamat datang dan selamat melaksanakan MKNU dengan harapan membuahkan hasil positif bagi pembentukan kader militan NU. “Tentunya sebagai tuan rumah, saya ucapkan terimakasih atas kepercayaan dari PC NU dan mengucapkan selamat datang kepada semua peserta di Ponpes Al Mizan ini”, ungkapnya.
Kiai muda yang juga menjabat sebagai Ketua PP LD NU juga berpesan agar dengan adanya MKNU ini bisa mengjadikan NU betul-betul organisasi yang bisa membangkitkan ghiroh kemajuan sesuai dengan makna kata Nahdlatul Ulama yang berarti Kebangkitan Ulama. “Sesuai dengan etimologinya NU harus bangkit satu kali, artinya tidak ada lagi bangkit yang ke berapa kalinya dikarenakan mundur ataupun roboh. Khususnya terkait dengan kebangkitan memerankan pembangunan masyarakat dan bangsa ini”, pesannya.
Ia pun terikat akan ucapan tokoh-tokoh NU yang mengatakan tugas NU itu menjaga geografis, menjaga budaya dan menjaga aqidah ahlussunnah wal jama’ah. “Wilayah NKRI bagi NU sudah final dan geografis ini harus dijaga sekuat tenaga. Budaya lokal nusantara juga harus menjadi prioritas pelestarian dan penjagaan oleh NU dan tentunya yang terakhir aqidah ahlussunnah wal jama’ah dengan karakteristik NU tentunya menjadi benteng kokoh yang harus terus dijaga dan dikembangkan oleh NU di bumi NKRI ini”, ungkapnya.
Acara MKNU yang secara resmi dibuka oleh Pengurus Wilayah NU (PW NU) Provinsi Jawa Barat, KH. Dasuki akan berlangsung selama tiga hari dan diisi oleh nara sumber dari Pengur Besar NU (PB NU) dan PW NU Jawa Barat tentang keaswajaan dan kebangsaan.
Tampak hadir dalam Acara Pembukaan, Ketua PP LDNU KH. Maman Imanulhaq sekaligus sebagai tuan rumah, Jajaran PW NU Jawa Barat, Mustasyar PC NU, DR. KH. Sarkosi Subkhi, Rois Syuriah PC NU, K. Yusuf Karim dan jajarannya, Ketua PC NU, KH. Harun Bajuri dan jajarannya, Muspida baik sipil, kepolisian dan TNI, dan ratusan peserta MKNU.