The news is by your side.

Sukseskan Munas NU, Masyarakat Sediakan Tempat Menginap untuk Tamu

Kota Banjar, NU Online
Semangat menyukuseskan perhelatan para kiai dalam Munas Alim Ulama dan Konbes Nahdlatul Ulama 2019 ditunjukkan oleh masyarakat Desa Citangkolo, Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat. Mereka berbondong-bondong menyediakan rumah penginapan bagi para tamu dan peserta Munas.

Semacam home stay ini sengaja dipersiapkan oleh masyarakat sekitar Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo untuk ngalap berkah para kiai yang hadir dari seluruh penjuru Nusantara. Mereka tidak ingin ketinggalan peran dalam perhelatan bersejarah yang berlangsung pada 27 Februari-1 Maret 2019 ini.

Menurut Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Marsudi Syuhud, ada sekitar 50 warga yang menawarkan rumahnya untuk menjadi tempat menginap dan istirahat para tamu dan peserta. Dengan tetap menghormati niat baik masyarakat, panitia tetap memilih dari 50 rumah yang ditawarkan tersebut.

“Dari jumlah tersebut (50 rumah), panitia kemudian memilih sekitar 30 rumah untuk menjadi penginapan,” kata Marsudi, Senin (25/2) malam.
Menilik lokasi perhelatan Munas, panitia menyediakan tiga macam tempat menginap. Pertama, bilik-bilik pesantren atau ruang-ruang kelas yang disulap menjadi tempat menginap peserta. Kedua, rumah-rumah penduduk yang ditawarkan kepada pesantren untuk menjadi tempat transit para tamu. Ketiga, rumah-rumah yang disewakan kepada para tamu.
Menurut salah seorang Pengurus Lakpesdam PBNU, Ahmad Iftah Sidik, biasanya lembaga-lembaga PBNU memilih rumah-rumah penduduk untuk keperluan koordinasi internal lembaga.

“Biasanya lembaga-lembaga PBNU memilih di rumah-rumah penduduka karena sekalian bisa rapat koordinasi internal dengan nyaman,” ujar Iftah.


Tema Pembahasan Munas
Pesantren asuhan KH Munawir Abdurrohim ini akan menjadi tempat bersejarah para ulama membahas persoalan-persoalan terkini yang berkembang di masyarakat dalam forum Bahtsul Masail. Munas dan Konbes NU merupakan forum tertinggi kedua setelah Muktamar.
Dalam forum Bahtsul Masail Ad-Diniyyah Waqi’iyyah, NU akan mengurai dan membahas persoalan bahaya sampah plastik, perusahaan AMDK yang menyebabkan sumur warga kering, masalah niaga perkapalan, bisnis money game, dan legalitas syariat bagi peran pemerintah.

Kemudian, Bahtsul Masail Ad-Diniyyah Maudluiyyah akan membahas tentang negara, kewarganegaraan, dan hukum negara.

Sedangkan Bahtsul Masail Ad-Diniyyah Qanuniyah akan membahas tentang RUU Anti Monopoli dan Persaingan Usaha dan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual.

Kegiatan Munas dan Konbes kali ini mengangkat tema besar Memperkuat Ukhuwah Wathoniyah untuk Kedaulatan Rakyat. Meneruskan tema tersebut, Ketua Panitia Munas dan Konbes NU 2019 H Eman Suryaman menjelaskan, problem-problem yang dibahas di dalam forum bahtsul masail ditujukan untuk mewujudkan kedaulatan rakyat secara umum.

Munas dan Konbes juga akan membahas penguatan keorganisasian, memperkuat program-program unggulan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, dan akan menelurkan sejumlah rekomendasi strategis dari beberapa problem bangsa saat ini.

Beberapa kegiatan yang diinisiasi Nahdliyin juga bakal turut memeriahkan perhelatan Munas di antaranya kegiatan bedah buku, ngaji pengelolaan sampah bareng LPBINU, Kopdar Nasional Netizen NU, pasar rakyat, NU Expo, dan kegiatan-kegiatan produktif lainnya. (Fathoni)

Sumber : NU Online

Buku lain :

  • Antara Mbah Cholil Baureno dan Bojonegoro. Kontak pembelian : 0895 2851 2664 . Link resensi, klik.
  • Konspirasi Yahudi dan Rungkadnya Dinasti Ba’alwi. Kontak pembelian dan bedah buku : 0812 6143 8585. Link resensi, klik.
Leave A Reply

Your email address will not be published.