Syekh Adnan Al-Afyouni Lindungi Mahasiswa Indonesia saat Konflik Suriah
Bandung, NU Online Jabar – Innalillahi wa innaa ilaihi rajiun.., Mufti Damaskus Suriah Syekh Adnan Al-Afyouni wafat pada Kamis (22/10). Almarhum tutup usia dalam sebuah perjalanan akibat mobilnya meledak karena dipasang sebuah bom dalam sebuah perjalanan di Qudsia, pinggiran Damaskus.
Kabar tersebut dikonfirmasi Sekretaris Jenderal Ikatan Alumni Syam Indonesia (Alsyami) M. Najih Arromadloni yang disampaikan kepada NU Online, Jumat (23/10).
Menurut Najih, sebagaimana dikutip NU Online, Syekh Adnan adalah sosok ulama yang mempunyai peran sangat penting dalam proses rekonsiliasi konflik di Suriah. “Beliaulah ulama yang turun langsung mengishlahkan pihak-pihak yang bertikai,” kata Gus Najih.
Menurut Gus Najih, Syekh Adnan termasuk ulama yang sangat dekat dengan umat Islam Indonesia, mempunyai ratusan murid di Indonesia, melakukan serangkaian puluhan kunjungan ke Indonesia semasa karirnya menjadi mufti Provinsi Damaskus.
Karenanya, ia mempunyai kedekatan dengan ulama-ulama Indonesia, terutama Maulana Habib Luthfi bin Yahya, Anggota Wantimpres RI dan Rais ‘Aam Jam’iyah Ahlith Thariqah al-Mutabarah al-Nahdliyah.
Dalam catatan NU Online, ia juga pernah bertemu langsung dengan Ketua Umum PBNU. Sekretaris pribadi Kiai Said, Muhammad Sofwan mendengar langsung salah satu penggalan obrolan kedua tokoh tersebut ketika bertemu.
“Dalam momen kunjungan Syekh Adnan Afyouni ke PBNU, beliau sampaikan “Ketika terjadi konflik di Suriah, sebelum saya melindungi diri saya dan anak-anak saya, saya lindungi dulu mahasiswa Indonesia,” ungkap Sofwan menirukan ungkap Syekh Adnan
“Kini beliau telah syahid mendahului kita. Alfatihah…,” lanjutnya.
Syekh Adnan dan Rekonsiliasi Suriah
Menurut M. Najih Arromadloni, Syekh Adnan adalah sosok ulama yang mempunyai peran sangat penting dalam proses rekonsiliasi konflik di Suriah.
“Beliaulah ulama yang turun langsung meng-ishlah-kan pihak-pihak yang bertikai,” kata Gus Najih, seperti dikutip NU Online.
Ia juga merupakan ulama yang mendapatkan kepercayaan dari pemerintah dan oposisi, karena integritasnya yang tinggi.
Editor: Abdullah Alawi