Hari Santri Nasional, PCNU Pangandaran Gelar Ngaji Budaya
Soleh Hidayat – Dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2020, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabuapten Pangandaran menggelar Ngaji Budaya.
Kegiatan tersebut berlangsung seusai upacara peringatan HSN bersama Pemerintah Kabupaten Pangandaran di depan Aula Setda Kabupaten Pangandaran, Kamis, (22/10).
Imam Ibnu Hajar, Panitia Pelaksana HSN menyampaikan bahwa dalam kegiatan ini tidak berlangsung seperti tahun sebelumnya.
“Untuk saat ini, panitia menyelenggarakan upacara terbatas sesuai dengan protokol kesehatan. Kurang lebih sebanyak 60 peserta yang hadir untuk mengikuti upacara tersebut.” Paparnya saat diwawancara melalui saluran telepon.
Imam menambahkan, bahwa rujukannya jelas sesuai dengan surat edaran dari Kementrian Agama, juga khusus secara internal dari PB NU.
“Kita beruasaha mengindahkan dengan apa yang menjadi amanah beliau.” tambahnya.
Dalam kegiatan Dzikir Kebangsaan dan Dialog Budaya, KH. Rd Hilal Farid Turmudzi, S.Pd.I., MM., Ketua PC NU Kabupaten Pangandaran memaparkan bahwa sebetulnya tradisi budaya di NU itu sudah selesai.
“Banyak keterangan yang menyatakan bahwa tidak penting kita keluar dari adat budaya manusia kecuali dalam perkara haram.” Paparnya dalam dialog.
Rd. Hilal menyampaikan, bahwa NU itu fleksibel, kita tidak melawan arus budaya. Karena agama pasti mengikuti budaya, bukan budaya yang mengikuti agama.
” Andai kata ada budaya mengikuti agama, itu dalam konteks penyebarannya bukan amaliyahnya.” Ungkap Ketua PC NU.
Maka dari itu, pungkas Aden, ada etos, ada budaya, juga ada peradaban. Etos merupakan ciri khas budaya, terus budaya adalah hasil daripada etos, maka kelanjutan budaya itu adalah sebuah peradaban.
“Dan yang harus kita tau bahwa peradaban itu lahir daripada budaya.” Pungkasnya.
Pewarta : Soleh Hidayat