Update Agenda Diskusi Publik Bertema NKRI vs Khilafah
Sejak PW LTN NU JABAR menerima permohonan dari HTI Bandung untuk memediasi dialog antara HTI Bandung dengan PC Ansor Kota Bandung, Selasa [11/04], LTN pun menyanggupi hal tersebut.
Upaya kontak dengan Ketua PC Ansor Kota Bandung, Kang Aa Abdurozak pun dilakukan, kemudian Ketua PW Ansor Jabar, Kang Deni juga kami kontak, bahkan dari PW LDN NU, Kang Ayik Heriansyah pun merespon cepat ajakan dialog tersebut meski beliau lebih cenderung mengajak dialog secara personal dulu.
Namun karena waktu itu terlalu mepet dengan agenda penolakan pawai HTI di Kota Bandung [15/04], akhirnya ajakan dialog tersebut sepakat untuk ditangguhkan pasca tanggal dimaksud, dengan alasan NU tidak mau memberi panggung kepada HTI sebelum agenda pawai khilafah mereka.
Akhirnya, tepat hari Senin [17/04], rencana menggelar dialog tersebut dibicarakan kembali, sampai lahir kesepakatan dialog akan diselenggarakan di kantor PC NU Kota Bandung di Jl. Sancang. Awalnya acara dialog dengan tema NKRI vs Khilafah akan dilakukan secara internal, dan LTN pun menyampaikan undangan kepada pihak HTI. Selepas undangan disampaikan, pihak HTI menyayangkan karena tdk ada pembicara dari HTI. Untuk mengakomodirnya, kemudian format acara diubah menjadi diskusi publik dengan mengundang pihak HTI sebagai pembicara, yang diundang itu Yuana Ryan Tresna, M.Ag dari DPD HTI Kota Bandung. Fix acara diskusi publik digelar hari Rabu [19/04].
Undangan khalayak pun kami sebar ke publik, baik via web LTN, FB, pun group WA. Sayangnya, pagi hari sekira pukul 05.15 WIB, kami mendapat kiriman WA yg intinya pihak HTI mengurungkan niatnya utk menghadiri diskusi publik tersebut dengan berbagai alasan. Sayang memang, apa yg mereka inginkan sebelumnya, yaitu dialog, setelah diupayakan terselenggara, berakhir dengan rencana ketidakhadiran mereka. Kami pun teringat sebuah lagu yg dinyanyikan alm. Penyanyi Dangdut, “Kau yang nyalakan, engkau pula yang padamkan”….
Tapi biarlah, yg penting kami sudah mengupayakan dialog yg menjadi keinginan mereka tersebut, dan dialog tersebut tetap mesti berlangsung, dengan atau tanpa mereka…..
Takbir…….