Angkringan Ansor – Banser, Kombinasi Pemberdayaan Ekonomi dan Silaturahim
Klaten dalam sejarahnya merupakan tempat kelahiran angkringan. Jika di suatu tempat menemukan angkringan dan mencoba bertanya dari mana penjualnya berasal, rata-rata akan menjawab berasal dari Bayat, sebuah kecamatan di Klaten. Angkringan ini sendiri memiliki banyak sisi positifnya, khususnya dalam komunikasi sosial di masyarakat.
Nampaknya konsep positif ini yang hendak diangkat oleh PAC GP Ansor Ngawen, Klaten. Bertempat di Dukuh Pepe, Desa Pepe, Ngawen, Klaten atau dekat jalur Klaten – Boyolali – Semarang, GP Ansor Ngawen memprakarsai Angkringan Ansor – Banser. Warung Kopi Ansor – Banser Ranting Pepe ini buka dari sore sampai malam hari. Sehingga GP Ansor diharapkan tidak hanya aktif dalam kegiatan keagamaan di masyarakat saja tetapi juga harus bisa menghidupkan kalangan pemuda dengan aktif di pemberdayaan masyarakat.
“Kalau sudah pemberdayaan kader berjalan, maka berimbas pula terhadap pemberdayaan masyarakat sekitarnya” ungkap Ketua Ranting GP Ansor Pepe, Habib Al Musyafa, sekaligus pengelola Angkringan
Dengan adanya Angkringan Warung Kopi ini, roda organisasi bisa berjalan dengan baik dan masyarakat sekitar di Desa Pepe mendukung penuh program kami di badan amal usaha ini.
“Warung ini harus ditiru oleh PAC/Ranting GP Ansor yang lain. Di Ranting GP Ansor Pepe ini mengajarkan kita berorganisasi yang mandiri. Kita akan bisa menguasai ekonomi masyarakat dan kita akan menyejahterakan anggota kita. Dan warga sekitar umumnya dengan memanfaatkan warung ini untuk berdagang/menitipkan barang dagangan.” pesan Gus Marzuki, Ketua GP Ansor Klaten
“Kami berharap kedepannya warung ini digunakan untuk ajang berdakwah, mengkader, mencari ilmu dan bertukar wawasan sesama manusia.” imbuh Habib Al Musyafa
Angkringan ini telah berjalan selama 2 pekan ini. Modal sepenuhnya dari iuran anggota. Dengan adanya pemberdayaan masyarakat, kami yakin GP Ansor dapat dirasakan oleh masyarakat. Sehingga GP Ansor sebagai organisasi pemuda bisa memberikan sumbangan materiil dan membesarkan lembaga NU sebagai induk organisasi. (Minardi Kusuma)