Gus Hasan Sayangkan Puisi Sukmawati
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat KH Hasan Nuri Hidayatullah menyayangkan puisi Sukmawati Soekarnoputri yang membandingkan antara adzan dengan kidung. Cara melantunkan adzan memang dapat menyesuaikan dengan budaya setempat tetapi adzan itu sendiri merupakan bagian dari syariat Islam.
Sebagaimana diketahui secara luas, Sukmawati membacakan puisi karyanya Puisi Ibu Indonesia dalam sebuah acara fashion show di Jakarta (28/03/’18). Puisi tersebut kemudian menimbulkan polemik dan berbagai kecaman.
“Perbandingan itu sangat tidak tepat dan tendensius apalagi pengungkapannya secara terbuka di tengah masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim, sungguh suatu tindakan yang ceroboh. Jika merasa sebagai budayawati seharusnya ia lebih peka dalam membaca situasi bangsa Indonesia. Saya anjurkan agar beliau segera menyampaikan klarifikasi dan memohon maaf secara terbuka atas pembacaan puisi tersebut, agar suasana panas yang ditimbulkan dapat mereda,” ujar Gus Hasan.
Menurut Gus Hasan, Ormas Islam seperti Nahdlatul Ulama punya kewajiban moral untuk membina masyarakat termasuk Ibu Sukmawati agar lebih memahami Islam sehingga di kemudian hari tidak muncul kembali ungkapan-ungkapan yang dapat menyinggung apalagi menyudutkan Islam yang suci ini.
Pengasuh Pesantren Ash-Shiddiqiyah Karawang itu juga berharap agar tokoh nasional dan elit politik menghindari ungkapan-ungkapan yang dapat meresahkan publik.
“Mari kita hadapi tahun politik ini dengan suasana yang tetap tenang dan menjaga persaudaraan sesama muslim dan sesama bangsa Indonesia.”
(Iip Yahya)
Sumber : NU Jabar Online