Gus Sholah Wafat, PBNU Sampaikan Belasungkawa
Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengungkapkan rasa bela sungkawa yang mendalam atas wafatnya Pengasuh Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, KH Shalahuddin Wahid atau Gus Sholah.
“Innalillah wa innailaihi raji’un, telah meninggalkan kita semua dan kembali ke hadratillah almukarram Gus Sholah Wahid Hasyim,” kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj melalui sambungan telepon kepada NU Online, Ahad (2/1).
Kiai Said menyatakan bahwa Gus Sholah merupakan seorang ulama yang memiliki jasa besar dalam memperjuangkan NU dan mengembangkan Pesantren Tebuireng.
“Allahummaghfirlahu wa ‘afihi wa’fuanhu waj’al jannata matswah ma’wah. Bismillah wa ‘alamillati rasulillah iftah abwaba samaikaruhi fainnahu abdukal faqier ila maghfirotika wa rahmatik ya ayyatuhannafsul muthmainnah irji’i ila rabbiki radliyatan mardliyah fadkhuli fii ibadi wadkhuli jannati,” kata Kiai Said mendoakan.
Sebagaimana diketahui, Gus Sholah wafat di RS Harapan Kita, Jakarta Barat pada Ahad (2/1) pukul 20:59 WIB
Jenazah direncakan dimakamkan di kawasan pemakaman Pesantren Tebuireng, Jombang. Namun sebelum diberangkatkan ke Tebuireng akan disemayamkan dulu di rumah duka di kawasan Tendean, Jakarta Selatan.
Gus Sholah wafat pada usia 77 tahun. Almarhum merupakan adik KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Ia lahir pada 11 September 1942. Ia adalah anak ketiga dari pasangan KH Wahid Hasyim dan Nyai Hj Sholihah. Selain Gus Dur, saudara kandung Gus Sholah adalah Nyai Aisyah, Dr Umar Alfaruq, Nyai Lily Wahid, dan Muhammad Hasyim.
Editor: Alhafiz Kurniawan