The news is by your side.

Indonesia Sudah Sangat Islami, Untuk Apa Negara Idaman Lain?

Indonesia tidak anti agama layaknya negara komunis. Akan tetapi tidak semua aspek dari ajaran agama wajib diformalkan seperti keyakinan kaum radikal.

Sila pertama Pancasila, Ketuhanan yang Maha Esa, menjadi inti dari ideologi bangsa dan negara yang memandu dan memagari perjalanan pemerintahan, siapapun Presidennya. Sila pertama ini juga menepis tuduhan kaum radikal bahwa Indonesia negara sekuler.

Perbedaan fiqih siyasah dan ijtihad politik pemerintah Indonesia dan kurang sempurnanya penerapan syariah oleh mereka, tidak serta merta mengubah ideologi Pancasila menjadi ideologi kufur.

Pancasila tetap menjadi ideologi yang islami selama sila pertama tidak diubah. Apapun pendapat fiqih siyasah yang diadopsi pemerintah meski bertentangan dengan fiqih siyasah yang dianut kaum radikal, Indonesia tetap menjadi Darul Islam/Darussalam meski tidak dinamakan Khilafah Tahririyah.

Setiap kebijakan politik yang ditetapkan pemerintah, itu adalah ijtihad politik yang bernilai syar’i karena diambil oleh pihak yang berwenang (shahibul shalahiyah) yang dipandu oleh sila Ketuhanan yang Maha Esa.

Ketidaksetujuan dan ketidakpuasan kaum radikal terhadap ijtihad politik pemerintah, tidak berpengaruh terhadap keabsahan ijtihad tersebut. Artinya, kedudukan syar’i pemerintah sebagai ulil amri yang wajib ditaati, tetap kokoh.

Buku lain :

  • Antara Mbah Cholil Baureno dan Bojonegoro. Kontak pembelian : 0895 2851 2664 . Link resensi, klik.
  • Konspirasi Yahudi dan Rungkadnya Dinasti Ba’alwi. Kontak pembelian dan bedah buku : 0812 6143 8585. Link resensi, klik.
Leave A Reply

Your email address will not be published.