Ini Pesan Hadratussyaikh kepada Generasi Milenial
Surabaya, NU Online
Pemuda atau kalangan milenial adalah salah satu generasi yang menentukan nasib bangsa ke depan. Pasalnya, merekalah yang akan melanjut estafet generasi tua, setelah para pendahulu udzur serta menghadap Allah SWT.
“Bersamaan dengan mengenang wafatnya maha guru pesantren dan bangsa, Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari, maka layak kita kutip warisan pesan beliau terkhusus untuk pemuda atau kalangan milenial,” kata Wasid Manshur, Sabtu (11/5).
Secara khusus, dosen Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya membuka kitab Irsyadul Mukminin karya Muhammad Isham Hadzik.
Di kitab tersebut, sang muallif mengutip pesan KH M Hasyim Asy’ari. “Wahai pemuda Muslim, sesungguhnya umat telah memanggil dan menunggu kamu. Maka seyogyanya jawaban kamu adalah berbuat untuk kehidupan mereka dan berusaha menciptakan keadaan mereka semakin baik,” jelasnya mengutip pesan Hadratussyaikh.
“Ketahuilah, sesungguhnya kamu tidak hidup dengan baik kecuali karena kehidupan umat. Maka mantapkan dan kerjakan. Hanya dengan ini kebahagiaan hidup tercapai,” ungkap Ustadz Wasid, sapaan akrabnya.
Menurut alumni Pondok Pesantren Al-Khazini, Buduran, Sidoarjo tersebut, pesan ini terkesan santai sekaligus keras. “Sebagai pemantik agar pemuda harus bangkit dari tidurnya untuk berbuat yang terbaik bagi umat,” urainya.
Menurut Wakil Ketua Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTN NU) Jawa Timur tersebut, jangan nodai kondisi umat dengan perbuatan amoral. “Termasuk di dalamnya dengan menebar kabar bohong atau hoaks, maupun pekerjaan apapun yang merugikan umat,” ungkapnya.
Dalam pandangan Ustadz Wasid, para pemuda dan generasi milenial hendaknya menjaga warisan kondisi dari umat. “Termasuk warisan para pendahulu agar NKRI damai,” urainya.
Apa yang dapat diraih dari khidmat para generasi milenial? “Dengan itu, bangsa ini kuat dan jaya. Dan peran pemuda atau millenial sangat menentukan mengawal cita-cita luhur ini,” jelasnya.
Menurutnya, pesan Hadratussyaikh ini cukup bermakna bagi kehidupan agar tidak larut mengejar kesenangan pribadi. “Tapi, kita sadar bertanggung jawab untuk menciptakan kesenangan dan kebahagiaan kepada umat sejagat dengan berharap mendapat hidayah,” tandasnya.
Hadratussyaikh KH M Hasyim Asyari meninggal Pukul 03.45 dini hari. Tepatnya Kamis, 7 Ramadhan 1366 H yang bertepatan dengan 25 Juli 1947 M. (Ibnu Nawawi)