The news is by your side.

JARANG NGAJI DIRI, KAUM RADIKAL JADI SOK SUCI

Doktrin dan perkataan tokoh-tokoh mereka menjadi pemahaman (mafahim) dan standar (maqayis) yang digunakan untuk menilai orang dan kelompok lain. Terlepas benar atau salah doktrin dan perkataan tokoh-tokoh radikal, pendapat orang dan kelompok lain, pasti salah, yang kesalahannya tidak perlu didiskusikan lagi. Titik.

Untuk mengokohkan konsepsi dan persepsi diri mereka, kaum radikal banyak membahas orang dan kelompok lain serta pemerintah dengan perspektif mereka. Semakin banyak kesalahan orang dan kelompok lain serta pemerintah yang mereke temukan, semakin yakin akan kebenaran dan kesalamatan kelompok mereka.

Kaum radikal banyak ngaji diri orang lain dan pemerintah dengan ilmu-ilmu syariat. Mereka lupa ngaji diri sendiri. Akibatnya borok-borok hati yang mengeluarkan darah hitam dan nanah busuk dalam diri mereka, tidak mereka sadari. Makin sering berdebat dengan pihak lain, dengan ilmu-ilmu syariat, makin tebal hijab yang menutupi borok-borok hati mereka.

Padahal ilmu yang sebenarnya adalah ilmu yang menjadi cahaya yang menerangi hati. Dengan cahaya itu, seseorang tahu apa saja borok, darah hitam dan nanah busuk yang menempel di hatinya. Ilmu yang menyibukkan orang untuk ngaji dirinya sendiri.

Leave A Reply

Your email address will not be published.