The news is by your side.

Jawaban Mengapa Manusia Tak Boleh Putus Asa

Pringsewu, NU Online
Allah SWT menegaskan dalam Al-Qur’an Surat Al Balad ayat 4 bahwa sesungguhnya manusia sudah diciptakan dalam kondisi susah payah. Kesusahan dan kepayahan ini sudah dimulai dari proses perjuangan manusia dalam bentuk jutaan sel sperma yang harus berebut membuahi ovum dalam rahim.

“Tidak ada orang yang hidupnya mulus. Pasti kita akan menghadapi kesulitan,” tegas KH Sujadi saat menjelaskan tafsir Surat Al Balad pada Jihad (Ngaji Ahad) Ramadhan yang digelar di Aula Kantor PCNU Pringsewu, Ahad (12/5) sore.

Kiai yang menjabat Bupati Pringsewu ini menegaskan bahwa adanya kesulitan dan susah payah ini jangan sampai membuat diri lari menghindar dan putus asa. Semua harus dihadapi karena Allah sudah memberikan fasilitas kepada manusia untuk menghadapinya.

“Perlu dan harus berikhtiar untuk menyelesaikan kesulitan. Jangan lari dari kesulitan karena hidup adalah perjuangan,” tegas Wakil Ketua PWNU Lampung ini.

Ia mencontohkan bahwa untuk menikmati minuman yang sudah disuguhkan di depan kita juga harus dengan perjuangan. Tidak mesti minuman tersebut akan menjadi rezeki kita.

“Walau minum sudah siap, kita harus mengambilnya, menghantarkan ke mulut kita. Walau sudah di mulut kita masih perlu berjuang untuk memasukkannya. Sudah sampai perut pun kalau tidak diperjuangkan dengan baik bisa saja keluar,” kata  alumni Pesantren Kalibeber, Wonosobo Jawa Tengah ini.

Inilah pentingnya memahami bahwa manusia memang sudah dilahirkan untuk berjuang. Dan perjuangan ini harus senantiasa disandarkan kepada Allah. Ikhtiar untuk berjuang harus diikuti dengan tawakkal atau berserah diri kepada Allah.

“Sandarkan semua usaha kepada Allah mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan hasilnya,” tambah bupati yang karib disapa Abah Sujadi ini.

Kajian tafsir dalam ‘Jihad Ramadhan’ ini dilanjutkan dengan buka puasa. Kegiatan inj merupakan konsep ‘Jihad Pagi’ yang rutin dilaksanakan setiap Ahad pagi dan diperuntukkan bagi umat Islam secara umum.

Hadir pada Jihad Ramadhan 1440 H tersebut, Ketua Umum MUI Kabupaten Pringsewu KH Hambali, Ketua PCNU Pringsewu H Taufik Qurrohim, Ketua PC GP Ansor Pringsewu Muhammad Sofyan dan segenap pengurus NU, Banom dan lembaga. (Muhammad Faizin)

Sumber : NU Online

Buku lain :

  • Antara Mbah Cholil Baureno dan Bojonegoro. Kontak pembelian : 0895 2851 2664 . Link resensi, klik.
  • Konspirasi Yahudi dan Rungkadnya Dinasti Ba’alwi. Kontak pembelian dan bedah buku : 0812 6143 8585. Link resensi, klik.
Leave A Reply

Your email address will not be published.