Katib Syuriah PCNU Depok Ingatkan Para Dai Tidak Gunakan Laqob yang Aneh-aneh
Katib Syuriah PCNU Kota Depok KH Dr M Yusuf Hidayat, MA mengingatkan para da’i agar tidak menggunakan laqob (julukan/gelar) yang aneh-aneh yang disandarkan kepada namanya.
Hal itu disampaikannya saat menerima kunjungan silaturrahim para pimpinan perkumpulan da’i di Kota Depok. Di antaranya Ustadz Darul Qutni (Forum Silaturrahim Dai/ Jalsatuddu’ah Majelis al Muwasholah Kota Depok), Ustadz M Darwis (Forum Dakwah Kita), Ust Asep Kamaluddin (Forum Dai Muda NU Depok), dan Ust Hendra Husain (Forum Nahdliyyin Betawi) di kediamannya, Ponpes At Tibyan Wadas Pancoran Mas Depok, Sabtu siang, 14/07/2018.
Mu’allim Yusuf, panggilan akrabnya, mengatakan sebaiknya para dai lebih mengutamakan isi dakwah yang berkualitas dan ilmiah daripada gaya yang berlebihan baik dalam nama, baju dan perkataan.
“Jangan ngebodor terus dan jangan takut gak laku kalau ceramahnya berisi ilmu. Kalau ada ustadz yang miskin berarti ada sesuatu yang bermasalah pada ustadz tersebut” katanya.
Laqob/nama besar seseorang yang sudah meninggal juga jangan digunakan. Khawatir nanti kalau kita berakhlak buruk, maka dia akan terkena dampaknya di alam kubur karena namanya dipakai.
Muallim Yusuf menyarankan dalam penyebutan nama, para Dai lebih memilih nama daerah tempat dia tinggal atau nama orang tuanya saja yang menjadi julukannya mengikuti para ulama dan dai terdahulu.
Dalam kesempatan tersebut, Kyai Wadas ini (julukan beliau karena tinggal di jalan wadas Depok) menyinggung pentingnya mahabbah ahlil bait (cinta keluarga Nabi). Selama tidak merendahkan para sahabat Nabi, maka mahabbah ahlil bait tidak ada masalah. “Jangan karena orang sering menyebut nama Sayyidina Ali dibilang Syiah”.
Kecintaan kepada Ahlul Bait adalah ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jamaah. Bahkan di dalam hadis ada anjuran dan perintahnya. Yaitu keharusan mengajarkan anak-anak kita mencintai Nabi, keluarganya dan al Quran.
Ditulis oleh Ust. Darul Qutni, S.S.I ( Sekretaris LTM PCNU Kota Depok )