Kepada Pence, NU Minta AS Pikir Ulang soal Kedubesnya di Yerusalem
Jakarta, NU Online
Pemindahan Kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat ke Kota Yerusalem pada Senin (14/5/2018) lalu menuai kecaman dunia internasional. Kecaman tersebut juga datang dari rakyat Palestina yang menyebabkan 58 warga sipil Palestina harus meregang nyawa di tangan tentara Israel.
Nahdlatul Ulama yang sejak 1930 silam hingga sekarang berupaya membela kemerdekaan rakyat Palestina terus melakukan sejumlah diplomasi. Di antara diplomasi terbaru yakni ketika Katib Aam NU KH Yahya Cholil Staquf diundang ke Gedung Putih oleh Wakil Presiden AS Mike Pence.
Dalam kunjungannya ke AS, Ahad (13/5) lalu, Gus Yahya sendiri tidak pernah mengira bakal diundang Pence ke Gedung Putih. Dalam kesempatan tersebut, selain membahas Islam Nusantara, Gus Yahya juga mendorong stabilitas keamanan global dengan moderasi Islam dan upaya memerangi terorisme.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ketika dikonfirmasi terkait diundangnya NU ke Gedung Putih menjelaskan, kunjungan Gus Yahya resmi mewakili NU. Helmy mengatakan, Gus Yahya juga melakukan diplomasi terkait Kedubes AS di Yerusalem.
“Diplomasi terkait Kedubes AS di Yerusalem juga disampaikan NU. Sikap Ketum PBNU jelas, AS jangan memperkeruh kondisi dengan memindahkan Kedubesnya di Yerusalem. Sebab hal itu dapat memancing gerakan radikalisme global,” ujar Helmy, Senin (21/5) kemarin di Jakarta.
Helmy menerangkan, Pence tidak langsung merespon apa yang disampaikan Gus Yahya tersebut. Namun demikian, AS tetap mendengarkan saran dan masukan dari NU untuk mempertimbangkan ulang soal pemindahan Kedubesnya di Yerusalem.
Seperti diinformasikan sebelumnya, pertemuan Gus Yahya dengan Mike Pence tersebut terlaksana berkat Reverrand Johnie Moore, seorang pendeta Kristen Evangelis, dan Andrew Welther, seorang aktivis Katholik.
Terutama setelah keduanya bertemu dengan Wapres Pence sebelumnya dan menceritakan kalau Gus Yahya sedang berada di Amerika Serikat.
“Pertemuan itu diminta oleh Wapres Mike Pence. Saya sendiri tidak menyangka bahwa saat tiba di Washington DC Rabu malam, saya mendapat pesan dari staf Gedung Putih bahwa Wapres ingin bertemu saya,” ujar Gus Yahya.
Di akhir perjamuan, Wapres Pence mengantarkan Gus Yahya melewati lorong-lorong Gedung Putih hingga ke halaman sebelum melepas tamunya itu. (Fathoni)
Sumber : NU Online