The news is by your side.

KH. Aceng Aal: Makhluk Paling Mulia adalah Manusia

Foto: KH. Muhammad Ali (Aceng H. Aal)

Sebagai manusia yang diciptakan oleh Allah SWT, kita harus bersyukur kepada Allah SWT karena kita diciptakan dengan bentuk yang paling baik, sebagai contoh “ketika kita masuk ke kebun binatang atau hutan pastinya kita akan bisa membandingkan mana makhluk yang paling sempurna secara bentuk dan mana yang tidak. Namun demikian, tidak sedikit manusia diciptakan dengan bentuk yang serba kurang, namun hal tersebut tidak menjadi kekurangan sebagai makhluk yang sempurna, karena manusia selain diciptakan sempurna secara bentuk, manusia pula makhluk paling sempurna karena diberi akal”. Ujar pangresa KH. Aceng Muhammad Ali (Pangresa Aceng H. Aal) selaku Wakil Pimpinan Pondok Pesantren Fauzan 1 pada tausyiahnya dalam kegiatan pengajian bulanan Yayasan Al-Fauzaniyyah di aula Yayasan Al-Fauzaniyyah, Sukaresmi-Garut. (3/11)

Setiap manusia yang tidak sempurna secara fisik akan tertutupi oleh akal yang digunakan untuk mencari ilmu dan diamalkan, berbeda dengan manusia yang sempurna secara fisik namun akalnya jarang digunakan maka bentuk badan yang terbaik tersebut tidak menjadikan manusia tersebut sebagai makhluk yang paling mulya.

Menurut Pangresa Aceng H. Aal “Kita harus belajar untuk menjadikan diri kita pintar, dan kepintaran tersebut sebagai dasar keimanan, bukan sebagai kesombongan. Karena tidak sedikit orang yang belajar menjadi pintar tapi tidak benar (keblinger). Sebagaimana dalam hadits menyebutkan bahwa Kita harus lari dari kebodohan seperti kita akan dicengkeram oleh harimau.” Pungkasnya.

Sebagai manusia yang berakal, sebaiknya kita jangan terlalu banyak berbicara, ibarat pepatah mengatakan tong kosong nyaring bunyinya. Hal tersebut sesuai dengan keterangan yang menyebutkan bahwa “manusia yang terlalu banyak berbicara sedikit akalnya”. Jelas Pangresa Aceng H. Aal

“Manusia yang menjadikan ilmu sebagai dasar kehidupannya akan mendapatkan posisi paling mulya baik didunia maupun dihadapan Allah, Salah satu contohnya yaitu Nabi Sulaiman yang ditawari antara ilmu, harta dan jabatan oleh Allah SWT. Kemudian beliaupun mengambil ilmu. Akhirnya dengan ilmu tersebut, Nabi Sulaiman pun menjadi manusia terkaya sekaligus raja bagi 2/3 dunia, bahkan selain manusia, jin dan setanpun tunduk padanya.” Tutur Pangresa Aceng H. Aal

Pangresa Aceng H. Aal juga menyarankan kepada mustami’ yang terdiri dari guru-guru dan staf TU Yayasan Al-Fauzaniyyah untuk senantiasa membaca basmalah dalam melakukan segala hal, kecuali yang bersifat makruh atau hina seperti kentut dan buang air. Selain itu, Pangresa Aceng H. Aal menyarankan untuk membaca “bismillah” sebanyak jumlah rasul (313 x) agar ilmu dan rezeki yang dicari dan dimiliki bertambah keberkahannya. Apalagi jika dibacakan setiap pagi dan sore sebanyak 1000 x, insya Allah akan dijauhkan dari segala kemungkaran seperti santet dan guna-guna.

Buku lain :

  • Antara Mbah Cholil Baureno dan Bojonegoro. Kontak pembelian : 0895 2851 2664 . Link resensi, klik.
  • Konspirasi Yahudi dan Rungkadnya Dinasti Ba’alwi. Kontak pembelian dan bedah buku : 0812 6143 8585. Link resensi, klik.
Leave A Reply

Your email address will not be published.