Kiai Said Tegaskan Cara Beragama dan Berbangsa NU Sudah Benar
Jakarta, NU OnlineKetua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj meminta Nahdliyin agar meyakini bahwa cara beragama dan bernegara yang dipegang NU sudah benar.
Permintaan tersebut disampaikannya pada acara Haul Para Pejuang NU di Halaman Gedung PBNU Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Rabu (10/4) malam.
Menurut Kiai Said ada dua hal yang harus diperjuangkan nahdliyin, yakni membangun himmah dan azimah. Sementara dalam diri manusia terdapat dua jenis hawa nafsu yang menjadi perangkat, yakni nafsu ghadlabiyah dan syahwatiyah.
“Kita ini yang kurang membangun himmah dan membangun azimah,” jelasnya.
Kiai Said memaparkan, nafsu ghadlabiyah merupakan ambisi yang besar, seperti menjadi pejabat, ketua umum partai politik, ataupun ketua umum organisasi. Tetapi, jika seseorang mempunyai niat, cara dan tujuan yang baik terhadap ambisi tersebut, maka dinamakan himmah.
“Kalau niatnya baik, kalau caranya baik la tadzlimun wa la tudzlamun, gak nyakitin siapa-siapa; dan tujuannya baik maka ketika berhasil menjadi yang kita mauin, (namanya) bukan nafsu ghadlabiyah, (tapi) namanya himmah,” jelasnya.
Sementara nafsu syahwatiyah ialah ambisi untuk memiliki banyak harta, seperti mempunyai perusahaan, rumah mewah, dan kendaraan yang bagus, tetapi kalau niat, cara, dan tujuannya baik tidak lagi disebut dengan nasfu syahwatiyah, melainkan azimah.
Sebelumnya Kiai Said menegaskan bahwa pembacaan tahlil untuk para pejuang NU diterima Allah Swt. Sebab, rahmat Allah terbuka. Allah menerima amal hamba-Nya sekalipun amalnya tidak sempurna.
Ia juga menyakini bahwa kelak di akhirat, Nahdliyin berkumpul dengan para pejuang NU, seperti Mbah Hasyi Asy’ari, KH Wahab Hasbullah, dan KH Bisri Syansuri, dan KH Romli. “Kita yakin, kita ini min ahlil haq. Insyaallah min ahlil Jannah, ikut beliau-beliau itu,” ujar Kiai Said.
Ketua Panitia H Sultonul Huda mengatakan bahwa kegiatan ini dimaksudkan untuk menghormati para pejuang NU yang telah meninggal dengan cara mendoakannya secara bersama-sama. Menurutunya idak semua pejuang NU diperingati dengan haul. Melalui acara ini, pihaknya berusaha agar menghormati jasa-jasanya.
Haul Para Pejuang NU diadakan berkat kerja sama antara PBNU dan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI). Tampak hadir Rais ‘Aam PBNU KH Miftakhul Akhyar; Katib ‘Aam PBNU KH Yahya Cholil Tsaquf; Sekjen PBNU, H Helmy Faishal Zaini; Wakil Ketua MPR RI, Muhaimin Iskandar; Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir; dan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri.
Acara ini diawali dengan pembacaan tahlil. Pengamatan NU Online, jamaah memenuhi lokasi kegiatan yakni di halaman Gedung PBNU. Tidak sedikit pula para hadir yang mengisi bagian dalam Masjid Annahdlah. (Husni Sahal/Kendi Setiawan)
Sumber : NU Online