The news is by your side.

Korban Tsunami di Pulau Legundi yang Terlupakan

Korban Tsunami di Pulau Legundi yang Terlupakan | NU Online LTN Nahdlatul Ulama Jawa Barat

Oleh: Ahmad Ishomuddin
Setelah mendengar kabar tsunami Selat Sunda menerjang daratan Propinsi Banten dan sebagian daratan di Propinsi Lampung, khususnya Kabupaten Lampung Selatan dan Kabupaten Pesawaran, saya langsung teringat beberapa pulau di Selat Sunda yang kebetulan lautan di sekitarnya sering saya jelajahi untuk menyalurkan hobi saya, memancing ikan. Di sana ada Pulau Sebesi dan Pulau Sebuku yang berada di wilayah Kab. Lampung Selatan dan ada Pulau Legundi yang berada di wilayah Kabupaten Pesawaran, Lampung.

Yang saya sebut terakhir adalah pulau yang cukup banyak penduduknya, namun relatif jauh untuk ditempuh dari tepian pantai.

Korban Tsunami di Pulau Legundi yang Terlupakan | NU Online LTN Nahdlatul Ulama Jawa Barat

Sejak pagi tadi (5/1/2019) kami dari Kota Bandar Lampung menempuh perjalanan darat bermobil lebih dahulu menuju Dusun Pemindangan, Kampung Baru selama 2 jam, dan selanjutnya menggunakan perahu motor bermesin ganda berangkat dari dermaga Pemindangan sekitar 2 jam, untuk menuju lokasi korban terdampak tsunami Selat Sunda di Dusun Selesung, Desa P. Legundi, Kec. Punduh Pidada.

Setibanya di Dusun Selesung, Pulau Legundi kami langsung disambut gembira oleh beberapa pengurus NU, dan kepala desa.

Bantuan segera kami percayakan kepada bapak kepala desa disaksikan pak camat, yang keduanya terlihat lelah karena serius mengurusi warganya, lalu kami lanjutkan menjenguk dan menyerahkan bantuan sekedarnya kepada para pengungsi yang sudah beberapa hari menempati setiap ruang kelas. Kelas-kelas sudah dipenuhi pengungsi, ada yang tertidur, ada yang sakit, ada yang melamun, dan sebagain lengkap dengan ekspresi wajah sedih mereka.

Korban Tsunami di Pulau Legundi yang Terlupakan | NU Online LTN Nahdlatul Ulama Jawa Barat

Para pengungsi di Pulau Legundi ini relatif kurang mendapatkan perhatian baik dari pemerintah atau dari masyarakat luas.

Kontras dengan para pengungsi di Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, apalagi dibandingkan dengan para pengungsi terdampak tsunami Selat Sunda di Banten yang lebih dekat dengan pusat kekuasaan, DKI Jakarta.

Beberapa tokoh masyarakat dalam rapat singkat dengan kami mengeluhkan minimnya perhatian tersebut. Seorang ketua masjid di kampung Selesung mengeluhkan masjid sebagai fasilitas ibadah yang rusak, membutuhkan bantuan berupa seperangkat pengeras suara, karpet/sajadah, kitab suci al-Quran, dan perbaikan tempat wudlu karena porak poranda. Tokoh masyarakat yang lain juga mengeluhkan kurangnya pasokan air mineral untuk minum, lauk pauk, dan sayur mayur, kecuali mie instan yang surplus.

Seorang kepala sekolah meminta bantuan pakaian soragam, sepatu sekalah “warrior hitam” berbagai ukuran, dan tentu alat-alat tulis. Dan searang tokoh agama dari NU menanyakan tentang siapa yang bisa membantu rehabilitasi rumah-rumah yang rata dengan tanah dan rusak parah.

Korban Tsunami di Pulau Legundi yang Terlupakan | NU Online LTN Nahdlatul Ulama Jawa Barat
Leave A Reply

Your email address will not be published.