Masa Orientasi Santri Baru Al Hamidiyah Depok Resmi Dibuka KH. Ahmad Zarkasi
Masa Ta’aruf Santri Madrasah Al Hamidiyah (Mastama) merupakan kegiatan pertama yang digelar oleh Pondok Pesantren Al-Hamidiyah pada awal tahun pelajaran 2018/2019. Pembukaan MASTAMA ini dihadiri oleh Dewan Asatidz dan Asatidzah dan dibuka langsung oleh sesepuh pesantren.
“ Menjadi santri merupakan suatu anugerah dari Allah swt, jadilah santri sebagai insan yang bermanfaat bagi umat dan bangsa.” Ucap Drs. KH. Ahmad Zarkasi disampaikan di hadapan santri dan santriwati yang berbaris rapih di Halaman pondok pesantren yang didirikan oleh Almarhum KH. Achmad Sjaichu.
“Masa ta’aruf atau masa orientasi bagi santri baru adalah suatu kegiatan positif yang harus diikuti oleh santri karena pada moment ini mereka menguatkan niatnya untuk menjadi Santri NU, Santri Hadratussyeikh KH Hasyim Asy’ari “, ujar Ustadz Abdul Mun’im salah satu Pendidik di Pesantren Al-Hamidiyah ketika menjelaskan kepada kontributor berita www.ltnujabar.or.id Senin (9/7)
MASTAMA ini bertema Membangun Generasi Milenial Yang Berakhlak, Independen dan Berprestasi. Rencananya akan dilaksanakan dalam beberapa hari kedepan dan diikuti oleh ratusan santri putra dan putri.
“Masa ta’aruf ini merupakan langkah awal santri untuk lebih mengenal seluk beluk sejarah pesantren dan pendirinya, berbagai kegiatan yang ada di pesantren, serta hal-hal lain yang berkaitan dengan dunia pendidikan dan lingkungan pesantren serta Ke Aswajaan,” lanjut Kang Mun’im.
Pada kesempatan yang sama, raungan bunyi sirine mengiringi empat perwakilan Guru yang melepaskan burung dara secara simbolis. Hal tersebut mengandung filosofis bahwa santri saat ini harus memasuki pesantren demi menguatkan kedua sayapnya, yaitu menguatkan pikiran dan membersihkan hati agar kelak menjadi insan merdeka yang menebarkan ilmu nan berkah ke segala penjuru Dunia.
Acara upacara MASTAMA diakhir dengan membacakan Al Fatihah bagi Almagfurlah KH. Achmad Sjaichu dan doa keselamatan serta kesuksesan bagi seluruh dewan Guru Pesantren Al Hamidiyah dan santrinya. Kemudian seluruh santri maju menghampiri dewan guru untuk melakukan musofahah diiringi lantunan sholawatan bagi Baginda Muhammad Saw.