Semangat Berjam’iyyah Warga NU Tenjo
Semangat mengadakan acara Halal bihalal di kalangan Nahdliyin nampak jelas dan semarak pasca berlalunya Bulan Suci Ramadhan. Di berbagai daerah rutin tahunan itu dilaksanakan di beragam tempat, ada yang di Masjid, Musholla, Pondok Pesantren, Majlis Ta’lim, bahkan di gedung-gedung perkantoran.
Halal bihalal sebuah kata berbahasa Arab tapi begitu membumi dan sudah menjadi ikon ceremonial Islam Nusantara. Pada moment tersebut biasa dihadiri oleh para tokoh, ada tausiyah dan doa serta jamuan makannya. Seperti halnya yang dilakukan oleh Warga NU Kp. Sukasari, Kec. Tenjo, Kabupaten Bogor Jawa Barat.
Ahad (8/7) Warga NU Tenjo menghadiri acara Halal Bihalal & Pembukaan Pengajian Rutin tepatnya di Mushola Alhidayah Kp. Sukasari. Pada kesempatan tersebut hadir jajaran Pengurus Lembaga Ta’mir Masjid LTM PCNU Kab. Bogor dan MWC NU Tenjo, diantaranya, Kiai Iwan Setiawan, S.Pd.I dan Ustadz Muttaqi.
Acara penuh semangat dan kekeluargaan itu dimulai dengan membaca Tahlil dan doa Serta beberapa sambutan dari Tokoh masyarakat dan aparatur daerah Tenjo. Mayor Dedi Setiadi ( warga / sesepuh mushola alhidayah) dalam sambutannya menyampaikan ribuan terima kasih atas kepada warga NU dan Jamaah yang tak pernah lelah mendukung syiar Islam Ahlisunnah Wal Jamaah Annahdliyah.
Pada kesempatan yang sama, Camat Tenjo menyampaikan rasa syukurnya dapat bersilaturahim dan mengucapkan terima kasih kepada warga dan jamaah pengajian karena telah menjaga kondisi kondusif lingkungannya saat Pilkada lalu dan Menekankan agar terus bekerja keras. “ Mari kita jaga Kampung kita dengan membangun Tenjo dan Mencerdaskan Masyarakatnya.” Lugas pak Camat.
Pada acara inti, Unsur Syuriah MWC NU Tenjo, Ustadz Muttaqi menyampaikan ceramah terkait hikmah Halal bihalal dan Mendorong warga NU agar terus meningkatkan amal ibadahnya. “ Ramadhan berlalu, tapi semangat Ramadhan harus tetap dihidupkan, dijaga sehingga kita dapat menjalankan ibadah dengan penuh keikhlasan demi menjadi insan Kamil.” Papar Ustadz.
Acara Halal bihalal diakhiri dengan ramah tamah dan menikmati jamuan malam. Di tengah kesederhanaan, di daerah yang jauh dari Ibu kota Kab. Bogor semua tetap semangat dalam berjam’iyaah dan menghidupkan Syiar Islam yang sangat menghargai kearifan lokal.