Mereka Jadikan Islam sebagai Industri Politik
Jakarta, NU Online
Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Muhibbin Caringin, Bogor, KH M. Luqman Hakim mengemukakan bahwa orang-orang munafik akan selalu ada di setiap zaman dan selaku berkedok Islam, tetapi Islam tidak masuk di relung hatinya.
“Mereka menjadikan Islam sebagai industri politik dan ekonomi. Sebuah tipu daya (ghurur) yang menyeret fitnah dunia. Tenang saja, kotoran kita ubah jadi pupuk bagi tumbuhnya pohon,” ujar Kiai Luqman dikutip NU Online, Jumat (26/10) lewat twitterya.
Penulis buku Psikologi Sufi ini tidak menjelaskan lebih jauh terkait kelompok yang kerap menjadikan Islam sebagai industri politik tersebut.
Kaum munafikin memanfaatkan cahaya (karena itu selalu memanfaatkan Nama Allah, Nama Nabi) dan ketika mereka ditimpa kegelapan, mereka berhenti bungkam karena tidak ada yang dijadikan alat manipulasi.
Terkait hal itu, Direktur Sufi Center Jakarta ini menyarankan masyarakat untuk membaca dan memahami tafsir QS -Baqarah ayat 10 hingga ayat 20.
“Selama agama dijadikan industri pencetak uang dan politik, maka itulah sekularisme paling hantu. Politik adalah hal strategis yang dibutuhkan penegakan agama, tetapi politik dilarang menunggangi agama,” tegasnya. (Fathoni)