The news is by your side.

Misteri di Balik Kegemaran Gus Dur Menggerak-gerakkan Telunjuknya

Misteri di Balik Kegemaran Gus Dur Menggerak-gerakkan Telunjuknya | NU Online LTN Nahdlatul Ulama Jawa BaratJakarta, NU Online
Meski sebetulnya hari lahir Gus Dur jatuh pada tanggal 7 September atau pada hari keempat bulan kedelapan tarikh Hijriah (4 Sya’ban), namun masyarakat Indonesia tetap merayakan Harlah Gus Dur tanggal 4 Agustus. Sebab, sebagaimana yang tertulis dalam buku The Authorized Biography of Abdurrahman Wahid karangan Greg Barton, Gus Dur beserta keluarga dan teman-temannya pun merayakan ulang tahun Gus Dur pada 4 Agustus.

Pada 4 Agustus 2017, warganet membuat tagar #HarlahGusDur untuk merayakannya, dan hingga selama beberapa jam jadi trending topic di jagat Twitter Indonesia. Perayaan Harlah ke-77 Gus Dur, Jumat (4/08) malam, di Rumah Pergerakan Griya Gus Dur, Menteng, Jakarta Pusat berjalan dengan meriah sekaligus khidmat, dengan diisi pembacaan Tahlil, pentas musik, musikalisasi puisi, dan cerita tentang Gus Dur oleh Wahid M. Maryanto, teman dekat Gus Dur.

Wahid M. Maryanto atau yang akrab dipanggil Pak Acun mengisahkan, ada satu kebiasaan yang bahkan menjadi ciri khas Gus Dur, yakni menggerak-gerakkan telunjuk. Baik sedang diam maupun ketika ngobrol, kata Pak Acun, Gus Dur selalu menggerak-gerakkan telunjuknya.

“Saya pernah punya niat, bagaimana ketika Gus Dur menggerak-gerakkan telunjuknya, terus saya pegang,” seloroh Pak Acun, yang kemudian disambut tawa hadirin. Pak Acun adalah salah satu orang yang sering menemani aktivitas Gus Dur di berbagai tempat, termasuk saat Presiden RI ke-4 itu mengisi program rutin Radio 68H di Jakarta Timur.

Pak Acun mengungkapkan bahwa gerak telunjuk Gus Dur adalah dzikir. Gerak telunjuk Gus Dur itu, kata Pak Acun, menuliskan atau melukiskan lafal basmalah.

“Beliau sedang menuliskan huruf-huruf dalam bacaan bismillahirrahminirrahim. Hal itu juga sebagai klarifikasi atas tuduhan kepada Gus Dur yang dibilang jarang shalat. Mana mungkin Gus Dur jarang shalat sedangkan di setiap saat beliau selalu berdzikir dengan menggerak-gerakkan telunjuknya? Klarifikasi atas tuduhan-tuduhan kepada Gus Dur, dulu sering disampaikan di Radio 68 dalam sesi Kongkow bareng Gus Dur,” tutur Pak Acun.

Malam itu, Pak Acun menceritakan banyak hal tentang Gus Dur, antara lain sosok Gus Dur sebagai presiden yang kere, yang dompetnya kosong, dan sabar akan kemiskinan, tentu di luar guyonan-guyonannya.

Acara perayaan Harlah Gus Dur ke-77 itu disambut oleh putri bungsu Gus Dur, Inayah Wulandari dan dipungkasi dengan iringan lagu-lagu kebangsaan oleh musisi-musisi jalanan. (Wahyu Noerhadi/Mahbib)

Sumber : NU Online

Leave A Reply

Your email address will not be published.