Ngaji Kitab Al-Hikam bersama KH. Asep Mukhtar Rifa’i Banjaran : Hikmah ke-22
ما من نفس تبديه إلا وله قدر فيك يمضيه
“Tidaklah kamu menarik dan mengeluarkan nafas kecuali disertai dengan Ketentuan Allah yang berlaku dengannya. ”
(Ber)-nafas, bagi makhluk hidup, adalah sesuatu yang dhoruri alias pokok dan utama. Artinya nafas pertanda kehidupan. Tak ada nafas, ya tidak ada kehidupan. Pastinya, nafas lebih berharga dari dunia dan seisinya.
Karena manusia takkan pernah bisa merasakan manis dan lezatnya dunia jika tidak bernafas.
Pertanyaannya: seringkah kita merenung tentang nafas? Dan menemukan pelajaran luhur dalam keluar-masuknya nafas ?
Harus diakui perhatian kita tentang nafas sangatlah minim. Kita baru tersadar tentangnya jika hidung dipenuhi lendir.
Sedemikian berhajatnya makhluk hidup kepadanya, Allah menyertakan ketetapan dan ketentuan terkait nafas. Agar setiap tarikan nafas itu memiliki makna dan kebaikan bagi manusia.
Orang bijak berkata: Sesungguhnya jalan mengenal Allah sebanyak tarikan nafas dari makhluk.
(1.30/220118)