Peran Sosial dan Transformasi Sosio-Kultural Nahdlatul Ulama Kabupaten Indramayu

Yahya Ansori, Indramayu – Ada dua hal yang membuat masyarakat Indramayu tidak begitu tertarik pada event pilkada 2020, kemungkinan besar partisipasi pemilih akan turun signifikan, indikasinya adalah yang pertama, proses politik yang selama ini mereka lalui tidak menghasilkan pemimpin yang mereka harapkan, tidak terwujud keadilan sosial, misalnya terciptanya lapangan kerja bagi kaum muda, terjadinya perkoncoan yang makin kentara, dan tentu saja dengan antiklimaks Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Bupati Indramayu, dan akan mengalir sampai jauh menghanyutkan banyak korban-korban berikutnya di lingkaran kekuasaan.
Kedua, mereka tidak menemukan proses reformasi terjadi di Indramayu meskipun berkali kali pemilu kepala daerah dilakukan. Hasilnya dapat ditebak tentu dari pihak petahana yang berkali-kali dengan alasan melanjutkan visi yang menurut mereka luar biasa dengan cara meng”gol”kan calon dari keluarga. Politik dinasti di Indramayu adalah kewajaran bukan sebuah anomali kekuasaan. Tidak ada reformasi birokrasi, KKN makin marak dan tentu saja pelayanan publik makin mengecewakan.
Lalu ditengah kegalauan masyarakat apa peran Nahdlatul Ulama dalam konteks perubahan sosial di Indramayu?
Buku lain :