Pergunu dan LTN NU Jawa Barat Bagikan Nasi Box Gratis di Mesjid PWNU Jawa Barat
Bandung, Pergunu Jawa Barat dan LTNU Jawa Barat menggelar acara cek up kesehatan dan membagikan Nasi Box gratis. Acara ini diiringi dengan diskusi panel bertajuk ‘Membangun ekonomi dan kemandirian umat dimulai dari Mesjid’ di pelataran Kantor PW NU Jawa Barat, Jalan Terusan Galunggung No.9 Bandung, Jawa Barat, Jum’at (12/10/2018).
Ketua panitia Ali Abdurrahman mengatakan, kegiatan ini dibentuk dari semangat Ketua PW Pergunu Jawa Barat H. Saepuloh dan Zaenudin Pengurus LTN NU Jawa Barat menjadikan masjid sebagai gerakan dakwah dan pemberdayaan ekonomi umat. Salah satunya dengan bentuk usaha Fried Chicken Zlatos Pergunu.
Senua ini diharapkan dapat menghidupkan kembali peran Masjid yang tak hanya sebagai tempat ibadah, namun juga jadi tempat aktivitas sosial dan pengembangan ekonomi seperti pada jaman Rasulullah.
“Cek up kesehatan dan infaq nasi box diinisiasi oleh Ketua Pergunu Jawa Barat H.Saepuloh, Zaenuddin LTN NU, H.Iik dan Bendahara DKM PW NU Jawa Barat H Dadang Nawawi serta semangat Faisal Nursubi yang ingin menghidupkan Masjid. Kami percaya semangat aktivitas sosial dan infaq ini menjadi usaha terwujudnya kemandirian umat dan sebagai Uswatun Hasanah (Suri Tauladan) sebuah upaya bersama dengan spirit dan partisipasi berbagai pihak,” kata Ali.
Acara digelar mulai jam 10.00 Wib. Acara ini dihadiri oleh Para Pengurus Lembaga dan Banom PW NU Jawa Barat serta Dewan Keluarga Masjid PW NU Jawa Barat.
Ali menuturkan, masjid dan organisasi memiliki potensi besar digerakkan untuk lini usaha produktif. Berdasarkan data Dewan Masjid Indonesia, di Negeri ini memiliki lebih dari 800 ribu Masjid dan ribuan organisasi.
“Jika satu persennya saja yaitu 8000 Masjid memiliki lini usaha produktif, maka akan berdampak besar bagi kesejahteraan umat wabil khusus di sekitar Masjid dan umumnya seluruh Rakyat Indonesia,” ujar Ali.
Untuk mencapai hal itu, lanjut Ali, perlu dilakukan revitalisasi masjid. Anak-anak muda perlu diberi insentif kegiatan sosial dan penyuluhan ekonomi berbasis masjid.
“Mereka perlu diberi kepercayaan untuk mengelola masjid agar memiliki manfaat sosial dan ekonomi,” kata Ali.
Dia menambahkan ada tiga peran yang akan dijalankan, pertama menjadi Inkubator, yaitu membangun ekosistem usaha rintisan berbasis masjid. Kedua, mengembangkan jejaring ‘Jihad’ ekonomi masjid.
Ketiga, akan membangun platform bisnis berbasis ekonomi digital dan aplikasi layanan sosial berbasis masjid.