Perlu Ditiru : PCNU Sampang Kawal Proyek Normalisasi Sungai Kamuning
Sampang, NU Online
Mega proyek normalisasi Sungai Kamuning digagas untuk menanggulangi bencana banjir tahunan di kota Sampang. Dari sumber dana APBN dengan nilai anggaran Rp 365,3 miliar yang digarap selama tiga tahun atau Multi Years Contrak (MYC), mulai 2017 hingga 2019 ternyata juga mendapat perhatian dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur.
“Sebab selama ini banyak masyarakat yang menanyakan kepada kami dampak dan manfaat proyek normalisasi sungai Kamuning. Jangan sampai biaya miliaran itu sia-sia tidak bermanfaat menanggulangi banjir,” tutur Ketua Tanfidziyah PCNU Sampang, KH Abd Muhaimin Abd Bari saat beraudiensi tentang kegiatan normalisasi sungai Kamuning di Aula Bappelitbangda Sampang, Rabu (7/2).
Beberapa saran PCNU Sampang terkait normalisasi Sungai Kamuning, sambung Kiai Muhaimin, adalah pengerukan di daerah muara. Dikatakan saat ini sendimen di daerah muara sudah sangat tinggi, sehingga normalisasi Sungai Kamuning akan sia-sia apabila daerah muara tidak tersentuh pengerukan, termasuk pembuatan waduk di daerah hulu.
Upaya pemerintah dalam memerangi maraknya penebangan pohon hingga penggundulan bukit di daerah hulu juga dipertanyakan, sebab tidak sejalan dengan program normalisasi Sungai Kamuning.
“Kami juga menanyakan jarak kanan dan kiri sungai serta pembebasan tanah untuk jalan inspeksi, dan juga jembatan swadaya,” imbuh Wakil Ketua PCNU setempat, KH Muhammad Itqon.
Menanggapi saran masukan tersebut, Kabid Praswil Bappelitbangda Sampang, Abdul Rahman, mengatakan sangat berterimakasih. Dirinya berharap, dukungan dari para ulama untuk ikut andil dalam menyukseskan program pemerintah. Banjir di Sampang menjadi persoalan pemerintah pusat.
“Biaya normalisasi Sungai Kamuning hampir sama dengan pembangunan fisik di Sampang. Sekitar Rp 350 miliar lebih untuk normalisasi. Sedangkan APBD dikisaran Rp 400 milyar hingga Rp 500 miliar,” tukas Rahman.
Hadir dalam audiensi tersebut diantaranya pelaksana kegiatan dari BBWS Brantas, PUPR, konsultan kontraktor, dan masyarakat terdampak serta seluruh jajaran syuriah dan tanfidziyah pcnu setempat.
LPBINU Sampang yang menjembatani kegiatan tersebut difasilitasi oleh Bappelitbangda Sampang. Audiensi berlangsung hingga dua jam. Diharapkan audiensi bisa menjadi solusi kedepan dalam penanggulangan banjir di kota Sampang. (Hadji/Kendi Setiawan)
Sumber : NU Online