The news is by your side.

Perlunya Ngaji

Perlunya Ngaji | NU Online LTN Nahdlatul Ulama Jawa BaratNgaji merupakan aktivitas belajar, mendengar, mencermati, sambil akhirnya, mengulang kembali dan mencernanya secara mendalam, sehingga benar-benar menjadi ilmu yang sampai ke pemahaman, dan menjadi ingatan yang kuat pada memory.

Perlunya mengaji, atau mencari ilmu, adalah wajib !
Karena dengan ilmu maka akan di bukakan kebaikan untuk bekal kehidupan kita pada masa sekarang, maupun di masa depan.

Ilmu adalah cahaya, ilmu mampu pembangun kehormatan diri.
Dengan ilmu manusia menjadi manusia Mulia, berderajat, dan berbudi luhur, yang akan menghantarkan ia pada kedudukan manusia “linuwih,” berpandangan pendalam, profesional secara keilmuan, yang berpandangan luas, yang menjadikan dirinya mampu bersikap adil bijaksana.

Ilmu adalah penguat karakter diri. Jalan menuju mendapatkan apa yang dicita-citakan, maka pantas hadist Nabi menyebutkan, siapa yang menginginkan dunia harus dengan ilmu, dan siapa yang menginginkan akherat harus dengan ilmu, dan siapa yang menginginkan keduanya harus dengan bekal ilmu pula.

Perlunya Ngaji adalah, salah satu cara kita mendapatkan ilmu yang kita perlukan, pemahaman yang ingin kita kuatkan, dan kebermanfaatan ilmu yang nantinya akan mencahayai kita.

Ngajipun atau mencari ilmu,”Pangaweruh,” itu perlu kehati-hatian pula. Tidak bisa setiap majlis kita datangi, setiap hari, setiap waktu, sampai lupa diri mencari ikhtiar kehidupan.

Sudah banyak fenomena seperti ini, entah apa yang dicari, yang jelas ini kurang baik khususnya bagi yang seharusnya berikhtiar mencari nafkah, namun beda soal jika kebutuhan wajib sudah tak jadi masalah, menuntut ilmu dengan mendatangi majelis ilmu yang tepat itu sangat dianjurkan.

Mencari ilmu pada hakekatnya membuka pintu wawasan kita, sehingga mampu membentuk diri kita menjadi, manusia berwawasan, manusia berkarakter, berprinsip, manusia yang semakin menjadi baik, menjadi Soleh, menjadi manusia yang mampu bermanfaat dan mengkontribusikan kebermanfaat dirinya pada sesama dengan nilai-nilai moral dan etika yang tinggi.

Dengan ilmu yang benar yang ia fahami, ia akan bisa menghargai sesama, menghormati sesama, dan jauh dari rasa sombong bahwa ia orang berilmu.

Akan sangat berbeda dengan yang sebaliknya.
Yaa, jika ia disesatkan oleh ilmunya, maka yang muncul adalah, ia akan membusungkan dadanya, menunjukan keanguhan dan ciri watak kesombongannya.

Hingga ia dengan mudah meremehkan manusia lainnya.
Bahkan bicaranya selalu menyindir, memojokan orang, bersikap acuh tak peduli, bersikap dingin, berwajah masam, dan gesture yang tak bersahabat, yang itu sangat terlihat kasat mata oleh siapapun, dan terbaca tentunya bagi yang pandai membaca bahasa tubuh.

Perlunya kita ngaji pada guru yang benar, adalah untuk mendekatkan hati kita pada sang maha pencipta. Guru yang sesuai yang harus kita temukan, akan mampu menunjukan kita pada jalan kerendahan diri, pada jalan kesolehan sosial, pada jalan kebermanfaatan diri, dan pada terbangunnya kebahagian hati, yang kita temukan kembali dari kita ikut mengaji.

Ilmu akan menjadikan kita mawas penuh kehati-hatian pada ucapan, maupun tindakan, dan awas, waspada pada setiap yang yang akan mencelakakan diri kita.

Menjadi orang berilmu, berarti menjadi orang yang sering mentapaquri diri, alam, dan keseluruhan yang menjadi fenomena, tanda-tanda alam yang nampak.

Akhir dari mengaji, mencari ilmu, bukan untuk di koleksi, diingat-ingat kajian bahasannya, yang akhirnya akan terlupa kembali dari ingatan kita

Awal dari hasil mengaji, adalah mengkajinya kembali setelah mendapatkannya, dan terakhir mentapaqurinya kembali, hingga menemukan jawaban-jawaban kebenaran, yang Allah hadirkan dalam hati kita, sebagai keberkahan ilmu yang kita pelajari.

Walhasil, menjadikan diri kita menjadi orang terberkati, dan menjadikan diri kita menjadi keberkahan untuk banyak orang, setelah kita paham arti ilmu, yang harus kita syiarkan kembali, sehingga menambah keberkahan dari ilmu itu, dan untuk diri kita sendiri.
Alhamdulillah.

Semoga bermanfaat.
Bambang Melga Suprayogi M.Sn.

Leave A Reply

Your email address will not be published.