The news is by your side.

Pesan Penting Syaikh Taufiq Ramadhan Al Buthi Untuk Indonesia

BANJAR – Syaikh Taufiq Ramadhan Al Buthi, Ketua Persatuan Ulama Suriah berpesan kepada Nahdlatul Ulama dan Bangsa Indonesia pada umumnya dalam forum seminar dalam arena Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama 2019 di Pondok Pesantren Nurul Huda Al Azhar, Citangkolo, Banjar, Jawa Barat pada (27/2).

Putra ulama besar Syaikh Said Ramadhan Al-Buthi tersebut melihat muslim Indonesia menerima Islam dengan sukarela, bukan karena kekuatan pasukan militer, melainkan terpukau dengan akhlak dan tertarik dengan aqidah yang benar. Yang kemudian merasuk dalam qalbu dan mewarnai hidup serta menghias perilaku masyarakat nusantara.

Ulama yang senang mengenakan songkok hitam khas nusantara ini berpesan kepada khususnya anak-anak bangsa Indonesia.

“Negeri ini kaya akan ulama yang alim dan shalih, maka hal yang wajib anda semua lakukan hari ini adalah bagaimana anda mempertahankan warisan ulama- ulama terdahulu yang telah mengorbankan segalanya untuk menjaga negeri ini tetap aman, sentosa dan sejahtera,” ucapnya.

Di hadapan peserta Munas dan Konbes NU, Ia mengatakan, “bahwa para ulama di negeri ini telah berjerih payah mempersatukan, mereka tidak memberikan kesempatan pada pihak siapapun yang berniat jahat merusak negeri ini. Kekuatan Indonesia terletak pada persatuannya, dan persatuan bangsa ini terletak pada kesamaan tekadnya. Negeri anda ini adalah taman surga maka jangan anda bakar keindahannya,” ucap ulama yang juga mengajar di Universitas Damaskus tersebut.

Menurut ulama yang melihat dan merasakan kekacauan di Suriah, ada 3 cara untuk menyelamatkan negeri ini pada khususnya dan negeri-negeri lain pada umumnya. Pertama Ilmu, kedua, tazkiyatunnafs (penyucian diri) dan ketiga, sikap waspada.

Pertama, dengan ilmu kita luruskan aqidah, ibadah dan muamalah kita. Dengan tazkiyah akan membersihkan qalbu dari segala sifat hasud, iri, sombong, riya terutama kemunafikan. Kemunafikan bisa memecah belah kita.

Lalu yang ketiga, dengan bersikap waspada kita akan mampu menyadari, berhati hati menghadapi segala bentuk upaya konspirasi dan tipu daya yang bertujuan memecah belah persatuan dan kesatuan, merusak apa yang sudah berjalan baik selama ini, dan bertujuan menciptakan perpecahan dan perselisihan di antara kita.

Sebagaimana Allah telah pesankan Wa Khudzu Hidzrakum. tetaplah sadar, selalu waspada, berhati-hati dengan segala upaya konspirasi untuk memecah belah kita, untuk memecah bangsa ini, katanya.

Menurutnya, kita harus belajar dari apa yang telah terjadi di kawasan negeri muslim. “Mari kita lihat, kemana Libya sekarang, apa yang terjadi di Yaman. Dengan alasan perdamaian Yaman dihancurkan, atas nama perdamain Libya hancur, dan atas nama perdamaian dan kebebasan mereka merusak dan menghancurkan Suriah. Maka waspadalah, sadarlah, bangunlah. Jangan pernah beri kasih kesempatan, konspirasi memecah belah kita, merusak negeri kita”.

Sekali lagi ia mengingatkan, hati-hati! dengan nama Islam mereka justru mengaburkan ajaran Islam, dengan nama perdamaian mereka justru membuat kerusakan, dengan nama kebebasan mereka justru menjadikan kita budak.

Anda semua adalah bangsa yang memiliki kekuatan dan memiliki tanah air yang penuh berkah dan kenikmatan, saya berharap anda tetap menjaga persatuan, kuat, dan tetap berkemajuan mengembangkan peradaban. Semoga Allah menuntun dan menjaga persatuan bangsa baik dalam urusan agama dan urusan dunia,” tutup Syaikh Taufiq. (eep)

Sumber : Jatman Online

Buku lain :

  • Antara Mbah Cholil Baureno dan Bojonegoro. Kontak pembelian : 0895 2851 2664 . Link resensi, klik.
  • Konspirasi Yahudi dan Rungkadnya Dinasti Ba’alwi. Kontak pembelian dan bedah buku : 0812 6143 8585. Link resensi, klik.
Leave A Reply

Your email address will not be published.