POLEMIK GERAKAN ISLAM YANG SIA-SIA
Oleh Ayik Heriansyah, Pengurus LD PWNU Jabar – Polemik antar gerakan Islam tentang bagaimana metode membangkitkan umat dari keterpurukan dan dominasi Barat, membagi gerakan Islam menjadi dua kubu, kubu yang berpendapat metode membangkitkan umat dengan cara reformasi (ishlahiyah) dan kubu yang berpendapat membangkitkan umat dengan revolusi (taghyir). Kedua kubu sepakat, kebangkitan umat nantinya akan menjelma menjadi khilafah.
Kemudian polemik masuk ke ranah individu aktivis gerakan Islam, sebab sebelum membangkitkan umat, terlebih dahulu harus membangkitkan individu-individu aktivis gerakan Islam. Dari sini lahir dua kubu lagi, kubu yang berpendapat kebangkitan individu akan terjadi bila terjadi perbaikan fikrah, akhlak dan ibadah dan kubu yang berpendapat kebangkitan individu akan terjadi bila terjadi perubahan pemikiran dan perasaan.
Polemik ini, polemik yang sia-sia. Polemik yang penuh kekaburan, tidak jelas lingkup masalahnya. Tegaknya khilafah yang menjadi tanda kebangkitan umat sendiri tidak jelas maknanya bagi umat, kecuali khilafah versi masing-masing gerakan Islam. Polemik ini juga salah dalam menentukan objek perubahan yang paling hakiki pada diri seorang manusia.
Buku lain :