Rais ‘Aam PBNU Sebut Darurat Radikalisme Jadi Tantangan Beragama
Purwakarta, NU Online – Pelaksana Tugas Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar mengatakan bahwa situasi beragama hari ini sudah dapat dianggap telah memasuki tahap kritis dan darurat. Ia mengajak segenap pengurus NU untuk melakukan pendekatan khusus terhadap kelompok radikal.
“Kita sudah masuk darurat terorisme, intoleransi, radikalisme, ekstremisme. Kita perlu membina mereka karena dakwah NU memang bersifat pembinaan,” kata Kiai Miftach dalam khutbah iftitah Rapat Pleno PBNU di Pesantren Al-Muhajirin II, Cisereuh, Kabupaten Purwakarta, Jumat (20/9) siang.
Kiai Miftach juga mengajak pengurus NU untuk menyegarkan kembali semangat keorganisasian menjelang satu abad NU. Ia sempat menyinggung pengikisan pemahaman atas Nahdlatul Ulama.
“Erosi pemahaman atas nahdlatul ulama perlu diperhatikan untuk mengembalikan pemahaman tersebut menjelang satu abad NU. Sebagaimana setiap abad ada keguncangan-keguncangan karena ada pembaruan,” kata Kiai Miftachul Akhyar.
Menurutnya, NU perlu mempersiapkan dan menguatkan diri untuk mengatasi darurat tersebut. Tanpa ada persiapan yang matang, maka tidak mustahil pengikisan atas pemahaman NU dapat terjadi.
“Kita harus mempersiapkan darurat tersebut. Kita perlu mengonsep kembali dan mendesain ulang potensi NU yang luar biasa. Saya yakin NU akan langgeng hingga hari akhir,” kata Kiai Miftach.
Buku lain :