𝐑𝐄𝐒𝐏𝐎𝐍 𝐏𝐄𝐌𝐈𝐌𝐏𝐈𝐍 𝐓𝐄𝐑𝐇𝐀𝐃𝐀𝐏 𝐊𝐑𝐈𝐓𝐈𝐊
Pengajian alumni PP. Sukahideng bulan ini diselenggarakan di Mesjid Kampus 2 UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG, atas prakarsa Dekan FEBI, Prof. Dr. H. Dudang Gojali, M.Ag.
Sesepuh pesantren, Drs. K.H. I Abdul Basith Wahab, membahas buku Tanbih Al-Mughtarin, karya seorang sufi sekaligus faqih, Imam Abdul Wahhab bin Ahmad al-Sya’rani Al-Syafi’i, yang terkenal juga dengan karya fiqih muqarannya, yaitu Mizan al-Kubra.
Dihadiri ratusan alumni se-Bandung Raya, dalam menjelaskan sebagian karakter ulama salaf, halaman 216, yaitu fokus terhadap instrospeksi diri dibanding menelisik kesalahan orang (𝒂𝒍-𝒊𝒔𝒕𝒊𝒈𝒉𝒂𝒍 𝒃𝒊 ‘𝒖𝒚𝒖𝒃𝒊 𝒂𝒏𝒇𝒖𝒔𝒊𝒉𝒊𝒎 ‘𝒂𝒏 ‘𝒖𝒚𝒖𝒃𝒊 𝒂𝒍-𝒏𝒂𝒔), disampaikan bahwa Umar bin Khathab yang saat itu sebagai Pemimpin utama umat dengan gelar Amirul Mukminin, sangat responsif terhadap kritik konstruktif yang disampaikan siapa pun, termasuk rakyatnya. Sampai beliau berkata: Semoga Allah menyayangi orang-orang yang telah menghadiahkan (menunjukkan) kesalahan-kesalahanku kepada diriku.
Pernyataan seperti itu tentu saja hanya akan keluar dari seorang pemimpin yang benar-benar karena Allah dalam memimpin, menghendaki kebaikan bagi masyarakat yang dipimpinnya. Bukan pemimpin yang hanya mendahulukan kepentingan pribadinya, abai terhadap segala persoalan masyarakatnya.
Berat memang, tapi semoga Allah menganugerahkan karakter seperti itu kepada kita semua… Aamiin