Sebelum Gelar Pamit, PPL STITNU Al Farabi Gelar Workshop Kepemimpinan bagi Organisatoris MAN 2 Pangandaran
Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang, baik dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu, bawahan dipimpin dari bukan dengan jalan menyuruh atau mendorong dari belakang. masalah yang selalu terdapat dalam membahas fungsi kepemimpinan adalah hubungan yang melembaga antara pemimpin dengan yang dipimpin menurut rules of the game yang telah disepakati bersama. seorang pemimpin selalu melayani bawahannya lebih baik dari bawahannya tersebut melayani dia. pemimpin memadukan kebutuhan dari bawahannya dengan kebutuhan organisasi dan kebutuhan masyarakat secara keseluruhan.
seseorang yang tergolong sebagai pemimpin adalah yang pada waktu lahirnya memang diberkahi dengan bakat-bakat kepemimpinan dan kariernya mengembangkan bakat genetisnya melalui pengalaman kerja. pengembangan kemampuan itu adalah suatu proses yang berlangsung terus menerus dengan maksud agar yang bersangkutan semakin memiliki lebih banyak ciri-ciri kepemimpinan, walaupun belum ada kesatuan pendapat antara para ahli mengenai syarat-syarat ideal yang harus dimiliki oleh sorang pemimpin.
Mahasiswa STITNU Al Farabi yang sedang melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL ) di MAN 2 Pangandaran yang tergabung dari dua program studi, yakni manajemen pendidikan islam dan bimbingan konseling pendidikan islam mengkolaborasikan ide dan gagasannya untuk menggelar kegiatan Workshop Kepemimpinan dengan tema ” menumbuhkan jiwa kepemimpinan yang berkarakter untuk menyambut Indonesia emas 2045″. kegiatan ini dilaksanakan pada hari sabtu ( 4/03/2023) di Gedung Olahraga MAN 2 Pangandaran.
dihadiri oleh 3 perwakilan setiap organisasi internal dan eksternal yang ada di sekolah MAN 2 Pangandaran yaitu Pengurus OSIS, MPK, Paskibra, Pramuka, Pencak Silat, PMR, Marching band dan yang lainnya, dengan jumlah total yang hadir sebanyak 35 orang. koordinator PPL, Gunawan menyampaikan apresiasinya terhadap organisatoris MAN 2 pangandaran yang begitu antusias mengikuti kegiatan.
selanjutnya beliau menyampaikan bahwa dilaksanakannya kegiatan ini digelar untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas siswa-siswi dalam menjalankan roda organisasi di internalnya masing-masing agar lebih efektif dan efisien dalam menjalankan setiap programnya, terlebih beliau berharap agar menjadi bahan kedepan untuk meneruskan kepemimpinan dimasa yang akan datang.
pada kesempatan yang sama, Wakil kepala sekolah Bidang Humas, Cucu Herdiaman S.Pd.I dalam sambutannya sangat mengapresiasi panitia pelaksana karena bisa menggelar kegiatan ini ditengah-tengah kesibukan mahasiswa PPL dalam nenyusun laporannya. beliau juga memotivasi siswa untuk terus berkarya dan jangan sampai dalam organisasi (Tukcing) hanya dibentuk tapi tidak ada pergerakan.
beliau menganalogikan pada sebuah organisasi yang tidak berjalan atau Pakeum hanya ada strukturisasinya namun tidak ada aktifitasnya.
” semua orang dalam struktur kepengurusan organisasi harus tahu akan tugas dan fungsinya masing-masing, sehingga organisasi tersebut akan berjalan dengan baik sesuai dengan program yang diusungnya” Pungkasnya.
sementara, Burhanudin presiden mahasiswa STITNU Al Farabi Pangandaran yang di undang oleh panitia pelaksana untuk menjadi narasumber, dalam pemaparannya memberikan arahan agar peserta harus selalu semangat dalam berorganisasi untuk memperluas peluang demi menggapai kesuksesan. ” organisasi internal maupun eksternal disekolah merupakan sebagai sarana untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang tidak dipelajari pada mata pelajaran sekolah. selain itu, juga untuk memperkuat mental dan keberanian dalam belajar berbicara dimuka umum dan bergerak mengimplementasikan langsung teori-teori yang dipelajari.” ujarnya.
beliau juga sangat mengapresiasi peserta yang antusias dan interaktif dalam mengikuti workshop kepemimpinan ini. beliau berpesan agar pengurus organisasi di MAN 2 Pangandaran harus sering melaksanakan pelatihan-pelatihan dan kajian-kajian untuk mengasah gagasan dan kepekaan terhadap lingkungan guna menguatkan daya serap terhadap pemikiran-pemikiran keritis. Tutupnya.