Solusi Mental Health Gen Z dalam Persfektif Hadis
Mahendra Maulana Subadar – “Gen Z” merupakan Generasi yang lahir dalam rentangan tahun 1993 sampai dengan tahun 2010 masahi (Taylor & Keeter, 2010). Generasi Z adalah generasi setelah generasi Y, generasi ini merupakan peralihan dari generasi Y dengan teknologi yang berkembang. Adapun yang dimaksud dengan mental health atau kesehatan mental dipengaruhi oleh pristiwa yang dialami seseorang sehingga meninggalkan dampak besar pada keperibadian dan prilaku seseorang.
Peristiwa tersebut tersebut dapat berupa kekerasan dalam dalam pergaulan, pelecehan atau stress berat jangka panjang. Gangguan mental dapat mengubah cara seseorang dalam menangani stres dan memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri.
Menurut penelitian American Psychological Association ( APA) tahun 2018 berjudul “Stress in American : Generation Z “ anak muda usia 15 sampai 21 tahun adalah kelompok manusia dengan kondisi Kesehatan mental terburuk dibandingkan dengan generasi lainnya. Penelitian yang di lakukan APA tersebut menggunakan metode wawancara dengan 3500 narasumber berusia15 sampai 17 tahun, dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa sebanyak 91 persen generasi Z mempunyai gejala–gejala emosional maupun fisik yang berkaitan dengan stress seperti depresi dan gangguan kecemasan. Stress adalah faktor terbesar penyebab buruknya Kesehatan mental generasi Z .
Stress yang dialami banyak orang dalam generasi Z disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: faktor internal yang berasal dari individu diri sendiri seperti faktor genetik atau adanya riwayat pengidap gangguan mental dalam keluarga, kekerasan dalam keluarga atau pelecehan lainnya dan ketidaksiapan bersaing karena tidak adanya dukungan orang terdekat. Selain itu ada faktor eksternal seperti tindakan intimidasi, kesenjangan social, bullying di media sosial dan pengaruh lingkungan yang buruk bagi tumbuh kembang generasi Z. Menurunnya kesehatan mental pada Gen Z dapat berakibat fatal seperti peningkatan angka bunuh diri, peningkatan laporan terhadap kasus kekerasan dan pelecehan seksual.
Oleh karena itu dalam merealisasiakan kesehatan mental, Rasulullah SAW bersabda :
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عِيسَى، حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ زَكَرِيَّا، عَنْ عِكْرِمَةَ بْنِ عَمَّارٍ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِالدُّوَلِيِّ، عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ ابْنِ أَخِي حُذَيْفَةَ، عَنْ حُذَيْفَةَقَالَ: كَانَ النَّبِيُّإِذَا حَزَبَهُ أَمْرٌ صَلَّى
Telah diceritakan pada kami Muhammad bin Isa telah menceritakan kepada kami Yahya bin Zakaria dari Ikrimah bin Ammar dari Muhammad bin Abdullah ad – Duwali dari Abdullah azizi bin Akhu hudzaifah ia berkata : dulu jika nabi merasa gundah karena sebuah perkara maka beliau menunaikan sholat ( Hadis Riwayat .Abu Daud ,No 1319 )
Hadis di atas mengingatkan bahwa pentingnya melaksanakan sholat karena memiliki pengaruh yang sangat luar biasa untuk kesehatan mental dan perasaan gundah pada generasi Z. Proses psikoterapi dalam sholat adalah membaca atau mendengarkan ayat–ayat Al-Qura’an sebagai obat. Selain itu psikotrapi juga bermanfaat dalam pembentukan mental seseorang diantaranya belajar untuk menghargai waktu, disiplin dan bersungguh–sungguh dalam melaksanakan aktivitas.
Kekuatan spiritual juga mampu membangkitkan harapan dan memantapkan tujuan serta memperkokoh semangat dan memunculkan kekuatan yang membuat generasi Z siap menerima pengetahuan dan hikmahnya.
Demikian penjelasan saya mengenai kesehatan mental atau mental health generasi Z . Semoga generasi Z dapat menjaga kesehatan mental karena kesehatan mental tidak kalah penting dari kesehatan fisik . Dengan sehat mental akan menunjang kesehatan fisik sehingga generasi Z akan menjadi generasi yang hebat dan berkualitas .