Sosiolog Unusia Ungkap Fenomena Munculnya ‘Raja-raja’ Dadakan
Pola kedua, jelas Zastrouw, memang ada keinginan untuk mewujudkan romantisme masa lalu. Mereka memang betul-betul memiliki ideologi dan cita-cita yang besar.
Hal tersebut, menurutnya, banyak juga terjadi di sebagian kalangan sebagai kanalisasi terhadap kondisi sosial politik yang menurut kelompok orang ini sangat tidak menjanjikan apapun.
“Dia perlu mencari pegangan baru. Dia mengais menggali romantisme masa lalu itu,” kata akademisi yang menamatkan studi doktor sosiologinya di Universitas Indonesia itu.
Ia melihat pola kedua ini seperti gerakan fundamentalisme agama yang melahirkan gerakan penegakan khilafah. Pasalnya, kelompok fundamentalisme mengidealkan agama sebagai penyelesaian terhadap segala urusan, sedang kelompok ‘raja-raja’ baru itu menciptakan kerajaan sebagai jawaban atas beragam persoalan.
Adapun pola ketiga, Zastrouw menerangkan bahwa hal tersebut hanya sebagai permainan saja atau orang yang hendak mencari sensasi sebagai bentuk mencari popularitas.
“Ya memang orang-orang ingin main-main aja, mencari sensasi dalam suasana seperti ini. siapa tahu dengan begini bisa bertransformasi secara vertikal dia menjadi populer, pusat perhatian,” pungkasnya.
Editor: Fathoni Ahmad
Buku lain :