Teroris itu Ada, Terorisme itu Nyata
M Kholid Syeirazi – Orang yang bilang amaliah teror itu settingan tidak empati kepada korban, dan juga tidak hormat kepada peneliti dan pekerja kemanusiaan.
Adik saya, Syafiq Syeirozi, kerja di NGO. Kerja utamanya menyembuhkan luka batin penyintas. Terapinya, antara lain, mempertemukan dengan pelaku. Kerjaannya tiap hari masuk dari satu penjara ke penjara, menemui napiter, mempertemukannya dengan korban. Setelah penyintas meluapkan amarahnya, ada sesi haru biru ketika pelaku meminta maaf, dan korban memaafkan.
Ada juga pelaku yang tidak mau meminta maaf karena menganggap aksinya jihad. Perlu beberapa kali sesi lagi untuk sampai pada adegan pelaku minta maaf. Dari proses ini secara simultan berlangsung deradikalisasi.
Pelaku yang masih punya nurani merasa bersalah karena korbannya ternyata tidak berdosa. Mereka harus menanggung derita—cacat fisik dan trauma batin—akibat dari perbuatannya. Napiter itu nyata, berdarah daging, punya ideologi dan keyakinan. Mereka bukan produk rekayasa dan settingan. Kalau pun mau dianggap demikian, mereka adalah produk rekayasa dari ideologi kematian.
Buku lain :