The news is by your side.

Tipu Ibu Sumarni, Dua Muslimah HTI Jombang Akhirnya Minta Maaf

Jombang, NU Online
Dua Pengurus Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jombang yang sempat membuat Ibu Sumarni merasa tertipu akibat menyebarluaskan fotonya di media sosial (Medsos) akhirnya minta maaf.
Permintaan maaf yang langsung disampaikan di rumah perempuan asal Dusun Kembangsore, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang ini dilakukan dengan keadaan menangis. Pasalnya, Ibu Sumarni yang geram mengetahui tingkah dua perempuan tersebut saat itu sudah tidak bisa mengontrol emosinya.
“Mereka mohon maaf ke saya. Saat itu saya benar-benar kesal, cantik-cantik kok bertingkah tidak baik. Saya ditipu, saya suruh megang bendera HTI itu, kemudian satunya tiba-tiba ngambil gambar, saat disebar di FB mereka megklaim saya pengikut HTI,” katanya, Jumat (2/6).
Sumarni mengungkapkan, mereka datang ke rumahnya dengan tiba-tiba tepatnya pada Ahad (28/5) lalu. Sejak awal datang, mereka menyampaikan maksud dan tujuan dirinya bershilaturrahim.
Namun di tengah-tengah percakapan berlangsung, Ibu Sumarni yang sudah lama menyimpan rasa kesalnya tak mampu memendam, hingga akhirnya tanpa diduga ia meluapkan kekesalannya kepada mereka. Dalam kondisi demikian salah satu di antara mereka menangis dan meminta maaf kepada Ibu Sumarni.
“Saya tidak apa-apain mereka, apalagi melakukan kekerasan fisik, tidak, saya bilang, jika saya mau, saya bisa tuntut mereka karena sudah mencemarkan nama baik saya,” ujarnya.
Tak heran, Ibu Sumarni di lingkungannya dikenal sebagai tokoh masyarakat. Ia juga aktif mengikuti forum-forum pengajian Muslimat NU dan MWCNU Mojowarno. Namun saat fotonya disebar, sebagian masayarakat setempat sudah menduga Ibu Sumarni berubah paham dan sebagian yang lain menganggapnya sudah menjadi simpatisan HTI.
“Dan saya bilang, saya ini mbak Muslimat bukan Muslimah seperti sampean,” tutur dia menirukan lughatnya saat berbincang dengan mereka.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, saat fotonya beredar luas, ia meminta kepada Ketua MWCNU dan Ketua Muslimat NU Mojowarrno untuk merehabilitasi namanya.
“Saya mohon kepada bapak Ketua MWCNU Mojowarno dan Ibu Ketua Muslimat NU Mojowarrno, agar nama saya direhabilitasi. Saya bukanlah pengikut HTI dan sampai mati saya akan tetap berkiprah dan berjuang di NU di bawah panji Muslimat,” ungkapnya. (Syamsul Arifin/Fathoni)
Sumber : NU Online
——————————–
Diduga HTI via Foto Viral, Ibu Ini Minta Rehabilitasi Nama
Jombang, NU Online
Ibu Sumarni asal Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang tak menduga fotonya akan viral dan menjadi pembicaraan orang banyak. Ia berfoto dengan dua Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jombang sembari megang bendera HTI. Akibatnya, sebagian publik  menganggap Ibu Sumarni telah masuk di lingkungan mereka.

Mendengar namanya tercermar, ibu yang sebetulnya aktif di forum-forum Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) setempat ini akhirnya meminta kepada Ketua MWCNU dan Ketua Muslimat NU Mojowarrno untuk merehabilitasi namanya.

“Saya mohon kepada Ketua MWCNU Mojowarno dan Ketua Muslimat NU Mojowarrno, agar nama saya direhabilitasi. Saya bukanlah pengikut HTI dan sampai mati saya akan tetap berkiprah dan berjuang di Nahdlatul Ulama di bawah panji Muslimat NU,” ujarnya, Sabtu (27/5).

Ia kemudian bercerita terkait awal mula fotonya mulai viral tepatnya di facebook (fb) dengan nama akun Muslimah Jombang Bersyariah yang diposting pada 21 April 2017 lalu pada pukul 22:00. Akun fb itu juga terdapat 12 like, dua komentar dan 6 kali dibagikan.

Ia mengungkapkan foto itu bermula dari kedatangan dua orang perempuan yang tidak ia kenal di rumahnya. Sebagai tuan rumah dia tidak segan-segan untuk mempersilakan keduanya masuk.

“Setelah dialog singkat seputar kegiatan sehari-hari, lalu salah satu di antaranya mengambil gambar dengan terlebih meminta aktivis Muslimah HTI ini memegang bendera HTI. Hasil foto tersebut  lalu diupload di media sosial, dan diklaim oleh kedua perempuan tersebut bahwa saya ini adalah pengikut HTI,” ujar dia.

Padahal, lanjutnya, sejak kecil dirinya merasa telah dibesarkan di lingkungan NU Mojowarno dan selalu aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan MWCNU dan Muslimat NU setempat.

“Saya ingin sampaikan sekali lagi, bahwa saya bukan pengikut HTI. Sejak kecil saya dididik dan diasuh dalam keluarga NU, dan selalu aktif dalam kegiatan-kegiatan NU terutama di Muslimat NU,” tutur Ibu Sumarni. (Syamsul Arifin/Alhafiz K)

Sumber : NU Online

Buku lain :

  • Antara Mbah Cholil Baureno dan Bojonegoro. Kontak pembelian : 0895 2851 2664 . Link resensi, klik.
  • Konspirasi Yahudi dan Rungkadnya Dinasti Ba’alwi. Kontak pembelian dan bedah buku : 0812 6143 8585. Link resensi, klik.
Leave A Reply

Your email address will not be published.