Ikhtiar adalah Keunggulan Diri
Ikhtiar, adalah kewajiban manusia.
Berjuang untuk hidup merupakan salah satu cara agar eksistensi kita tetap ada. Berikhtiar dan berjuang untuk meraih harapan yang gemilang, layak dilakukan setiap manusia untuk kebahagiannya kelak. Dan itulah proses yang harus dilakukan.
Tidak berikhtiar, tidak memperjuangkan hidup, tidak punya harapan, tidak punya cita-cita, sama saja itu seperti terjebak hidup dalam penjara kesia-siaan. Selagi hidup ia tak ada guna, selama hidup ia tak memberi Kebermanfaan diri.
Hal ini, seperti apa yang sangat diharapkan syetan, musuh umat manusia, agar manusia itu malas.
Dan kemalasan adalah sumber dari segala permasalahan yang akan mendatangkan kebodohan, dan juga keterpurukan.
Kemalasan memang suatu hal yang sengaja dibuat syetan untuk memperdaya manusia, manusia dimanjakan kemalasan, dan diberi jalan ke arah sana, untuk dilemahkan potensinya sebagai manusia unggul.
Manusia dijadikan agar malas oleh Syetan, dan tidak memiliki daya juang hidup, maka akan berdampak pada hasil kehidupannya di dunia.
Dengan kendor semua semangat si manusia tadi, untuk meraih kebahagiaannya di dunia, maka syetan tersenyum bangga, menanglah ia, dan terpuruklah anak cucu Adam tersebut.
Dengan demikian, pengaruh buruk bisa Syetan bisikan kepada manusia type seperti ini.
Manusia merupakan manifestasi dari semangatnya Adam, saat diturunkan ke bumi oleh Allah, sebagai bentuk kasih sayang Allah untuk mengasah kemampuan Adam, dan Adam, ia bisa membuktikan diri, bahwa ia (Adam) adalah seorang pejuang sejati kehidupan itu sendiri…maka kalah kembali syetan saat itu.
Maka sebetulnya wajar Allah meminta syetan bersujud pada Adam, karena dari sisi apapun, syetan selalu kalah dari Adam, yang memang lebih unggul darinya dalam segala hal.
Manusia mahluk unggul jika ia percaya diri. Manusia jadi sempurna ketika ke unggulannya ia pergunakan.
Maka jadilah pejuang hidup yang selalu berikhtiar, sehingga kesempurnaan diri kita, bisa kita dapati, dan keunggulan kita diakui, bukan hanya oleh Syetan, tapi juga manusia lainnya, bahkan oleh malaikat yang mencatat segala amal baik kita.
Lalu bagaimana dengan sosok Nabi Kita, Kanjeng Nabi Muhammad SAW ?
Ia merupakan sosok teladan yang terus melakukan banyak ikhtiar kehidupan, sehingga pantas ikhtiar agungnya menempatkan ia sebagai manusia unggul, yang patut kita contoh.
Alhamdulillah.
Semoga Bermanfaat.
Bambang Melga Suprayogi M.Sn.