ISTIRAHAT DARI MENGATUR APARAT AGAR MATA HATI TETAP SEHAT
Padahal Presiden dengan segenap aparatur pemerintahan (sipil, polisi dan militer) dipilih dan diangkat untuk mengatur semua urusan mereka agar hajat hidup mereka bisa terpenuhi. Presiden menjadi “wakil” Tuhan dalam mengatur dan mengurus hamba-hamba-Nya.
Pada hakikatnya, semua hajat, urusan dan rezeki masyarakat sudah diatur oleh Allah swt. Sebagian syari’at-nya melalui kebijakan pemerintah. Kata Syaikh Ibnu Athaillah
اَرِحْ نَفْسَكَ مِنَ التَّدْبِيْرِ,
“Istirahatkan dirimu dari ikut mengatur, apa saja yang sudah diatur oleh selainmu maka kamu jangan mengaturnya untuk dirimu”
Dalam syarah Al-Hikam, Syaikh Zarruq menjelaskan: Seorang hamba diperintahkan untuk berhenti dan beristirahat dari melakukan sesuatu yang bukan tugasnya karena hanya melahirkan lelah dan penat. Mengatur bukanlah tugas seorang hamba. Maka, jika seorang hamba turut mengatur, ia pasti ditimpa penat, lelah dan gelisah. Karena itulah seorang hamba diperintahkan untuk istirahat dari ikut mengatur.
Follow Channel LTNNU Jabar di Whatsapp untuk mendapatkan update artikel terbaru. Klik Link ini >> Channel LTNNU Jabar