The news is by your side.

Ketum Pergunu Kiai Asep Jelaskan Visi Besar Pendidikan Pesantren

Jakarta, NU Online

Pendidikan merupakan salah satu tonggak kemajuan dan kejayaan sebuah bangsa. Sebab itu, mewujdukan pendidikan yang baik dan berkualitas menjadi tantangan bersama. Pendidikan di lingkungan NU beserta guru-gurunya harus mempunyai visi besar untuk mencetak generasi bangsa yang berkualitas.

Dalam hal ini, Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) KH Asep Saifuddin Chalim menjelaskan visi besar pendidikan yang harus ditujukan untuk mewujudkan generasi berkualitas.

Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto ini mengungkapkan visi yang dirancang oleh lembaga pendidikannya. Amanatul Ummah berupaya keras menciptakan generasi yang unggul, utuh, dan berakhlakul karimah guna kemuliaan dan kejayaan Islam dan kaum Muslimin.

“Dan kemuliaan dan kejayaan bangsa Indonesia dan untuk mewujudkan keberhasilan cita-cita kemerdekaan yaitu menciptakan kesejahteraan, adil, dan makmur,” ujar Kiai Asep dalam kegiatan halal bi halal Pergunu, Selasa (4/7) sore di Gedung PBNU Jakarta.

Dalam acara yang dihadiri oleh anggota dan pengurus Pergunu se-Jabodetabek, Banten, dan Jawa Barat ini, Kiai Asep menguraikan indikator-indikator lulusan yang dapat tercapai dari visi besar tersebut.

Ia mencontohkan di Amanatul Ummah yang berupaya mencetak lulusan di antaranya, pertama, untuk menjadi ulama-ulama besar yang dapat menerangi dunia dan Indonesia.

“Kedua, untuk menjadi pemimpin dunia dan pemimpin bangsanya yang akan senantiasa mewujudkan kesejahteraan dan tegaknya keadilan terutama untuk Indonesia,” tutur Kiai Asep.

Ketiga, untuk menjadi konglomerat besar yang akan memberikan kontribusi maksimal terhadap kesejahteraan bangsa Indonesia.

Keempat, untuk menjadi profesional yang berkualitas dan bertanggung jawab. Karena dengan ini semua orang bisa menjangkau untuk memajukan segala lini kehidupan.

Kiai Asep mendorong para aktivis pendidikan terutama Pergunu agar tidak malu mempunyai visi besar tetapi sarana dan fasilitas masih terbatas. Dia sendiri berupaya menjangkau visi besar tersebut meskipun lembaga pendidikan yang dibangunnya saat itu masih sangat sederhana.

“Saya dulu telah mencita-citakan jangkauan yang besar ke depan pada saat sekolah saya lantainya itu tanah, dinding kanan-kirinya geribik. Tapi tak usah malu, karena Allah mencintai orang-orang yang luhur dan tinggi cita-citanya,” ungkap Kiai Asep. (Fathoni)

Sumber : NU Online

Buku lain :

  • Antara Mbah Cholil Baureno dan Bojonegoro. Kontak pembelian : 0895 2851 2664 . Link resensi, klik.
  • Konspirasi Yahudi dan Rungkadnya Dinasti Ba’alwi. Kontak pembelian dan bedah buku : 0812 6143 8585. Link resensi, klik.
Leave A Reply

Your email address will not be published.